Jakarta, Sonora.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab terjadi angin kencang di wilayahnya Jabodetabek pada 5 Maret lalu.
Katanya, hujan disertai angin kencang di Jabotabek dan sekitarnya pada 5 Maret lalu merupakan hal yang biasa terjadi karena akan memasuki periode akhir musim penghujan dan peralihan musim kemarau.
"Hujan lebat disertai angin kencang tersebut dipicu oleh sistem awan konvektif seperti jenis Cumulonimbus yang bergerak dari wilayah Barat Banten ke arah Timur menuju Jabodetabek." kata Kepala Pusat Meteorologi publik BMKG, Fachri Radjab.
Meski demikian, peristiwa Hujan lebat disertai angin kencang tersebut merupakan hal yang biasa terjadi.
"Peristiwa tersebut merupakan sesuatu yang biasa terjadi terutama di periode akhir musim penghujan dan peralihan musim kemarau, yaitu di bulan Maret, April hingga Mei." lanjut Fachri.
Berdasarkan catatan BMKG, hujan disertai angin kencang kemarin terjadi di beberapa wilayah.
"Kecepatan angin jika sudah di atas 25 knot maka dikategorikan sudah sangat kencang. Dan peristiwa kemarin terjadi di beberapa wilayah di antaranya, Bogor, Cirebon/ serta Kertajati. " ujar Fachri.
Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mencatat, hingga April mendatang masyarakat diminta untuk waspada terhadap hujan lebat singkat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.
"Karena hingga April mendatang sebagian besar wilayah indonesia terutama di wilayah selatan ekuator mulai memasuki periode peralihan musim dari penghujan ke kemarau atau dikenal dengan pancaroba," kata Miming.