Jakarta, Sonora.ID - Konflik di kawasan Eropa Timur antara Rusia dengan Ukraina hingga hari ini (7/3) masih berlangsung.
Konflik itu terjadi dengan tekanan-tekanan persenjataan dari kedua belah pihak.
Namun, hubungan antara Rusia dengan NATO, serta Amerika Serikat diyakini akan segera berjalan ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Ketegangan antara Rusia dan Ukraina Mirip saat Perang Dingin
Ukraina-Rusia akhirnya damai?
Prediksi bahwa Ukraina dan Rusia akhirnya damai, diungkapkan dalam pernyataan Direktur III Departemen Eropa, Kementerian Luar Negeri Rusia, Oleg Tyapkin kepada pers di Rusia.
Oleg menjelaskan, pasca Operasi Militer Rusia ke Ukraina, hubungan antara NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan Rusia telah diyakini oleh berbagai pihak berada di titik terendah.
Baca Juga: Perang Masih Memanas, Ini Kata Pengamat Soal Perang Rusia-Ukraina
Namun untuk kedepannya Oleg menyebutkan, jika kualitas hubungan antara Rusia dengan negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat akan menjadi lebih baik.
Hal tersebut diungkapkan olehnya setelah Pemerintah Federasi Rusia melakukan peninjauan ulang terhadap Operasi Militer Rusia ke Ukraina.
"Setelah di tinjau kembali sebagai sebab-akibat dari kejadian ini (Operasi Militer), negara kami (Federasi Rusia) akan memiliki hubungan yang lebih baik dengan negara-negara di Eropa ataupun Uni Eropa secara keseluruhan, sama halnya dengan NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat," ungkap Oleg kepada media, Senin (7/3/2022).
Sebelumnya Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin mengklaim, jika Militer Rusia hanya melakukan serangan ke instalasi dan infrastruktur militer Ukraina, dan menegaskan tidak menjadikan warga sipil Ukraina sebagai target.
Dalam operasi militer ini, Rusia hanya berperan sebagai pendukung dari serangan militer yang dilancarkan oleh pasukan dari Donetsk dan Luhansk.
"Kami harus menghentikan kekejaman itu, genosida jutaan orang yang tinggal di sana dan yang menggantungkan harapan mereka pada Rusia, pada kita semua.
Aspirasi mereka, perasaan dan rasa sakit orang-orang inilah yang menjadi kekuatan pendorong utama di balik keputusan kami untuk mengakui kemerdekaan republik rakyat Donbass," ujar Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, Kamis (3/3/2022).
Terhitung Federasi Rusia telah melancarkan operasi militer dari 24 Februari 2022.
Putin menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk melindungi warga Donetsk dan Luhansk, yang selama delapan tahun kebelakang, menjadi korban genosida oleh Kiev.
Oleh sebab itu Rusia melakukan operasi militer pendukung agar dapat melucuti kekuatan militer dan sifat-sifat ke-Naziaan Kiev.
Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Apa Kabar Klub Sepak Bola Shaktar Donetsk?