Menko Airlangga Sebut Kasus Aktif COVID-19 di Luar Jawa-Bali Menurun

8 Maret 2022 11:45 WIB
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden ( Stefani Windi)

Jakarta, Sonora.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kasus harian dan kasus aktif COVID-19 di luar Jawa-Bali mengalami penurunan signifikan.

Hal tersebut diungkapkannya dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melalui konferensi video.

Baca Juga: Indonesia Mulai 'Bye-bye' Covid, Ini 3 Kabar Baik Corona di RI kata Luhut

Airlangga mengatakan Meskipun masih di atas 1, angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) di luar Jawa-Bali juga mengalami perbaikan dan penurunan signifikan dari 1,16 di minggu lalu, menjadi 1,09 di minggu ini.

“Beberapa provinsi telah lewat puncak kasus, yaitu ada dalam tren penurunan, yaitu Sulawesi Utara, Papua, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, dan Lampung, serta Riau, yang (tren) masih naik di Kalbar (Kalimantan Barat) dan NTT (Nusa Tenggara Timur),” ungkap Airlangga.

Secara rinci Airlangga menyampaikan, kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali per 6 Maret sebanyak 8.158 kasus atau menurun dari puncaknya per 23 Februari yang mencapai 19.807 kasus.

Baca Juga: Syarat Antigen dan PCR Dihapus, Tanda Covid-19 di Indonesia Jadi Endemi?

“Kasus aktif, puncaknya 3 Maret sebanyak 183.482 (kasus) dan saat sekarang per 6 Maret 171.217 (kasus). Kasus kematian 91 kasus per 6 Maret dengan CFR 2,61 dan sebagian besar adalah memiliki komorbid, lansia, dan belum vaksinasi lengkap,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan terdapat tiga provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tinggi atau di atas 15 ribu kasus, namun tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) di daerah tersebut masih terkendali dan konversi tempat tidur untuk penanganan COVID-19 juga masih rendah.

Ketiga provinsi tersebut adalah Sumatra Utara dengan 21.338 kasus aktif dan BOR 26% serta konversi 21%, Kalimantan Timur (Kaltim) dengan 15.603 kasus dan BOR 35% serta konversi 25%, dan Sulawesi Selatan dengan 15.131 kasus dan BOR 31% serta konversi 18%.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga menyediakan fasilitas isolasi terpusat (isoter) dengan kapasitas 36.470 tempat tidur. Tingkat keterisian isoter tersebut hanya sekitar 10%.

“(Sebanyak) 9 provinsi BOR isoternya 0. Beberapa yang isoternya masih tinggi adalah di Kaltim dan Kepri (Kepulauan Riau), 49 dan 33%,” imbuhnya.

Baca Juga: Kerap Dianggap Tidak Berbahaya, Omicron Juga Memakan Korban Jiwa!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm