Pontianak, Sonora.ID - Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan bagian yang tak terpisahkan. Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno pada Workshop Kata Kreatif Indonesia 2022 di Universitas Tanjungpura (Untan) Hub dan Ekraf Center Kota Pontianak, Kamis (10/3).
“Pariwisata ke depan harus bersanding dengan ekonomi kreatif karena produk-produk ekonomi kreatif lah yang akan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Berdasarkan data, 20 juta lapangan kerja di Indonesia dihasilkan oleh sektor ekraf.
Baca Juga: Sandiaga Uno Nilai Event di Kalbar Berpotensi Ciptakan Peluang Usaha dan Lapangan Kerja
Dari jumlah itu, 14 hingga 15 juta berasal dari sektor pariwisata. Pemerintah, lanjut Sandi, hadir untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
“Pemerintah harus hadir dengan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu,” ungkapnya.
Tahun 2021 lalu, lanjut Sandi, produk ekraf menembus rekor baru dengan membukukan total nilai ekspor US$21 miliar dengan didominasi produk fashion.
Melirik potensi itu, ia mempunyai gagasan untuk menggelar event Pontianak Fashion Week (PFW) di kota berjuluk Khatulistiwa ini.
Rencananya, PFW ini bakal digelar berdampingan event pesona kulminasi pada September mendatang.
“Kita akan canangkan Pontianak Fashion Week. Event itu akan mengkurasi dan memotivasi pelaku fashion yang ada di Pontianak,” katanya.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Harap Rumah Kreatif Dapat Bangkitkan Ekonomi Kalbar
Sama seperti halnya Paris Fashion Week, PFW yang bakal dihelat di Pontianak ini diharapkannya mampu mendongkrak nilai ekspor khususnya fashion yang memiliki peringkat pertama.
Menteri Sandi memaparkan bagaimana konsep penyelenggaraan PFW yang dirancang dengan memadukan keunikan dari titik kulminasi di Tugu Khatulistiwa.
Catwalk akan dimulai dari Selatan dan berakhir di Utara.
“Ini belum pernah terjadi, Paris saja tidak bisa. Di mana catwalk akan mulai dari selatan dunia pindah ke utara dunia dalam satu rangkaian kegiatan Pontianak Fashion Week,” terangnya.
Menparekraf juga menyebut potensi lidah buaya atau aloe vera di Kota Pontianak untuk dikembangkan sebagai produk unggulan ekraf demi membangkitkan perekonomian di kota ini.
“Selain memiliki rasa yang enak, lidah buaya juga mempunyai khasiat bagi kesehatan,” sebut Sandi.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik gagasan dan rencana Menparekraf Sandiaga Uno.
Baca Juga: Jadi Pusat Seni Budaya, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Wisatawan ke Rumah Radakng Pontianak
Ia menilai pagelaran PFW tersebut bisa mendorong dan membangkitkan semangat para pelaku ekraf khususnya dunia fashion di Kota Pontianak.
“Kita berharap mudah-mudahan event tersebut nantinya menjadi momen bangkitnya perekonomian di Kota Pontianak setelah pandemi,” imbuhnya.
Kerap menggelar event-event dan festival merupakan satu diantara upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam memfasilitasi dan menginisiasi kegiatan ekraf.
Bahkan, menurut Edi, bila perlu event-event yang ada digelar rutin sebagai ajang mendorong pertumbuhan ekraf di Kota Pontianak.
“Dengan begitu, para penggiat dan pelaku ekraf bisa mengembangkan produk-produknya untuk bisa diterima luas oleh masyarakat,” pungkasnya.