Ide album ini bermula pada Februari 2020 sewaktu Adam Adenan tengah menempuh studi di Inggris dan proses kreatif terjadi lewat pengiriman demo mentah via surel.
Baca Juga: Snopp Dogg Rilis Album Kolaborasi Baru Bertajuk 'The Algorithm'
Tak lama berselang pandemi Covid-19 menghantam.
Surutnya aktivitas membuat energi mencipta karya tidak terbendung, walhasil total 18 lagu berhasil tertulis selama masa itu.
Dengan pengerjaan yang cukup panjang, memperlihatkan kesungguhan Perunggu dalam memeluk kecintaan mereka terhadap musik.
Kemudian, persembahan Memorandum inilah pembuktian terbaik untuk dibingkai sebagai sebuah tonggak.
“Musik adalah hal yang sama sekali tidak mungkin kami tinggalkan. Ini album yang dikerjakan dengan serius.
Meskipun waktu dan biaya yang dikeluarkan cukup besar, lucunya kami tidak merasa rugi.
Karena kami cinta mati sama musik, dan mengerjakan album ini membuat kami senang menjalani segala macam pengorbanannya,” pungkas Maul Ibrahim, dilansir siaran pers Creathink Publicist.