Baca Juga: Bye-bye COVID-19! Akhirnya Turki Tarik Aturan Pakai Masker di Luar Ruangan, Indonesia Kapan?
Hal ini terutama cakupan vaksinasi COVID-19 secara lengkap dan vaksin booster untuk segera membentuk kekebalan kelompok.
“Untuk mencegah risiko terburuk dari infeksi COVID-19 faktor berikutnya yang harus dikejar dengan cepat adalah pemenuhan vaksin lengkap (vaksin dosis 1 dan dosis 2) serta booster secara nasional.
Apabila angka vaksinasi lengkap dan booster dengan cepat kita penuhi, persiapan menuju epidemi akan semakin cepat kita bisa lakukan,” kata dr. Nadia.
Hal ini terbukti dari data Kemenkes, vaksin lengkap dan booster sangat mampu mengurangi risiko dirawat dan mengurangi risiko kematian.
Berbanding terbalik dengan orang yang tidak divaksin maupun belum divaksin lengkap.
Adapun presentasenya ada sekitar 70 persen dari 8.230 pasien yang meninggal dan datanya sudah diaudit Kemenkes.
Hal ini pun semakin parah apabila infeksi COVID-19 terjadi pada lansia dengan angka yang parah mencapai 56 persen.
Sementara pasien komorbid yang menjadi korban meninggal juga dalam audit Kemenkes mencapai 51 persen.
Baca Juga: Palembang Perpanjang PPKM Level 3 Ditengah Penurunan Kasus Covid-19?
Data vaksinasi per Minggu (13/3/2022)
Laju vaksinasi mencatat penambahan cukup baik, yaitu;