"Kalau ada sumbatan dari kita koordinasikan dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Sungai PUPR," sambungnya lagi.
Ia juga mengakui, bahwa sebagian besar drainase tidak berfungsi dengan optimal, lantaran adanya sumbatan dari sampah-sampah domestik.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada warga untuk menyampaikan informasi ke Bidang Drainase PUPR, jika terjadi genangan di wilayahnya.
"Kita akan lakukan pemeriksaan kondisi dan lalu merencanakan penanganannya. Biasanya ketinggian genangan terjadi sekitar 15 CM dengan durasi 3-4 jam," harapnya.
Lebih jauh, Chandra menambahkan, bahwa anggaran yang tersedia di dinasnya sekitar Rp12 M yang dialokasikan dalam APBD Murni 2022.
Anggaran tersebut diperuntukan untuk pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan drainase.
"Anggaran yang tersedia untuk penanganan tersebar di lima kecamatan," tutupnya.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Daerah Pemasok, Harga Cabai di Banjarmasin Melonjak