Surakarta, Sonora.ID - Warga Dukuh Sajen, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten digegerkan dengan munculnya ular di rumah.

Supatni yang dikagetkan dengan sesosok ular tiba-tiba muncul di atap rumah.

Supatni langsung gemetar seakan tak bisa digerakkan saat melihat ke atas.

Bukannya pemandangan atap seperti biasanya, tetapi ular bergerak-gerak alias meliuk-liuk di antara sela-sela kayu.

Kepala ular terus menjulur ke arahnya di bawah, sehingga Supatnipun langsung lari dari rumahnya sambil berteriak minta tolong.

Suparman (43) tetangga Supatni mengaku, penemuan ular tersebut membuat heboh warga karena bersarang di atap rumah bukan di lantai seperti biasanya.

"Bu Supatni  awalnya mendengar seperti ada suara hewan seperti tikus, terus nengok ke atas ternyata ada ular di atas," ujar Suparman

"Tahu hal itu, Bu Supatni langsung lari dari rumah sambil minta tolong tetangga yang bisa menangkap ular tersebut," jelasnya.

Suparman mengatakan yang melakukan evakuasi ular tersebut adalah tetangganya sendiri yang memiliki hobi merawat binatang serta memelihara ular.

Baca Juga: Tetangga Nekat Tabrak Ibu Hamil dari Belakang karena Sering Ribut

"Yang evakuasi tetangga juga, karena dia jadi tahu apa yang harus dilakukan," ucap Suparman

Menurut Suparman, lama evakuasi tersebut berlangsung sekitar 30 menit.

"Posisinya ular yang menyulitkan, butuh waktu lumayan lama sekitar 30 menit, kalau posisinya dibawah akan lebih cepet dievakuasi," ucap Suparman.

Ular tersebut diketahui pertama kali berada di bagian dapur, namun ular tersebut bergerak berpindah tempat.

"Awalnya ular itu di atap bagian dapur, habis itu pindah ke ruangan di sebelahnya," ungkapnya.

Wakil Ketua Tim Reaksi Cepat Tanggap Darurat Klaten Timur, Eko Santoso menjelaskan bahwa ular tersebut adalah jenis ular jali.

Ular ini memiliki dikenal dengan banyak nama diantaranya ular Bandotan Macan, Demangan Macan, Jali atau Koros.

Selain tikus, ular ini diketahui juga memangsa kadal, katak, dan burung.

Ular jali juga merupakan mangsa kesukaan ular lain, biawak, dan burung pemangsa.

"Ular tersebut tidak mematikan, tapi jika terkena gigitannya, akan merasakan tidak enak badan, seperti orang meriang," ujar Eko Santoso.

Baca Juga: Warga Solo Geram dan Dinilai Bikin Macet, Lampu APILL Ini Hanya Berjarak 50 Meter