Sonora.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Jakarta Investment Centre (JIC) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta mengundang investor di wilayah Uni Emirat Arab (UEA) untuk berinvestasi di sejumlah proyek investasi transportasi dan infrastruktur di Jakarta.
Hal ini disampaikan dalam “Jakarta Business Forum” dengan tema “Jakarta: City of Opportunity, City of Collaboration”, yang diselenggarakan bersama Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jakarta dan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Abu Dhabi dalam rangkaian Expo 2020 Dubai yang dilaksanakan pada tanggal 15 s.d. 16 Maret 2022.
Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra menjelaskan bahwa “Jakarta Bussiness Forum” diadakan di Indonesia Paviliun dalam gelaran Expo 2020 Dubai yang diikuti oleh 192 negara, merupakan kesempatan bagi Jakarta untuk memasarkan investasi dan kerjasama kepada calon investor dari berbagai belahan dunia khususnya yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA)
“Jakarta Business Forum Expo 2020 Dubai menawarkan dan mempromosikan sejumlah proyek kolaborasi pembangunan DKI Jakarta bidang transportasi dan infrastruktur” ujar Benni dalam keterangannya, Rabu (16/03/2022)
Membuka pertemuan, Duta Besar Republik Indonesia Abu Dhabi, H.E. Husin Bagis, menyampaikan bahwa tahun ini Indonesia didapuk menjadi tuan rumah presidensi G20.
“Untuk itu, kami mendorong perusahaan-perusahaan UEA untuk memanfaatkan momentum ini dan bekerjasama dalam proyek investasi di Indonesia,” sambutnya.
Baca Juga: Rally Of Hope Seruan Global untuk Kolaborasi dan Kerja-sama
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang hadir secara virtual mengatakan Jakarta tengah mendorong pembangunan transportasi kota dari yang sebelumnya berorientasi pada kendaraan roda empat (Car-OrientedDevelopment) menjadi berorientasi transit (Transit-Oriented-Development).
Dalam kurang dari empat tahun, Jakarta telah berhasil membangun lebih dari 241 Km area pejalan kaki dan 50 Km jalur sepeda.
Jumlah armada dan cakupan transpotasi publik juga meningkat dua kali lipat.
“Pada tahun 2017, hanya 42% wilayah Jakarta yang terhubung transportasi publik. Saat ini, 82% area kota sudah terhubung,” ungkap Anies.
Ia menyebut, jumlah penumpang harian transportasi publik juga meningkat dari 350 ribu penumpang per hari pada 2016 menjadi 1 juta penumpang per hari saat ini.
“Artinya, reformasi transportasi publik yang kita lakukan direspon secara positif oleh masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi,” tambah Anies.
Sejalan dengan itu, Jakarta akan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan melalui sejumlah proyek investasi potensial.
Pemprov DKI Jakarta pun mengundang investor di wilayah UEA untuk berkolaborasi bersama.
Beragam proyek ditawarkan mulai dari pengembangan Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT), Transit-Oriented-Development (TOD), bus listrik hingga Urban Redevelopment Project.
“Angkutan umum antarmoda yang terintegrasi akan meningkatkan konektivitas dan menciptakan peta jalan mobilitas yang lebih komprehensif di seluruh kota. TOD tentu akan mendorong dampak berganda (multiplying impact) pada kegiatan ekonomi berkelanjutan,” jelas Anies.
Baca Juga: Perilaku Konsumen Berubah, Ekonom: Pelaku Bisnis Harus Inovatif di Masa Pandemi
Pemprov DKI Jakarta juga menawarkan pengadaan bus listrik dalam upaya menyediakan transportasi publik yang ramah lingkungan dan nyaman.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengadakan 30 bus listrik dan Zona Rendah Emisi (Low Emission Zone/LEZ) pada tahun 2021.
“Kami mengundang mitra bisnis untuk bekerja sama dalam pengadaan lebih banyak bus listrik ke depan untuk mengupayakan agar sebagian besar wilayah Jakarta bebas emisi pada 2030,” imbuh Anies di hadapan para investor yang hadir baik secara luring maupun daring.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menawarkan pembangunan Urban Redevelopment Project.
Proyek ini merupakan pembangunan kawasan hunian rumah susun (rusun) yang terintegrasi dengan sarana transportasi atau TOD.
Respon Positif Investor dan Iklim Ekonomi
Investor UEA menyambut baik berbagai proyek infrastruktur yang ditawarkan BUMD DKI Jakarta dalam forum bisnis ini.
Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan pertemuan-pertemuan antara calon investor UEA dan BUMD pemilik proyek ke depan.
Guna mendukung hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Jakarta Investment Centre (JIC) DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, akan menjadi pintu gerbang bagi setiap investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jakarta.
JIC juga siap menyediakan segala informasi yang dibutuhkan oleh calon investor sehingga seluruh proeses berjalan efisien dan efektif.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati menyebutkan pertumbuhan ekonomi dan investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif.
Pada 2021, realisasi investasi meningkat 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Secara umum, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jakarta tahun 2021 sebesar Rp.103,3 triliun atau berkontribusi 11,5% terhadap realisasi investasi nasional. Angka ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.94 triliun,” jelasnya.
Baca Juga: Kolaborasi Holding Jasa Survei Untuk Perbesar Skala Bisnis dan Ekspansi Pasar Global
Sejalan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke depan, ia pun mengatakan bahwa Jakarta akan terus berupaya menjadi kota metropolitan terbesar di Indonesia yang berperan terhadap ekonomi nasional seperti halnya New York untuk Amerika Serikat, Sydney untuk Australia, dan Dubai untuk UEA.
Direktur Kebijakan Internasional Bank Indonesia, Haris Munandar, menyatakan bahwa Jakarta sebagai pusat bisnis berperan besar dalam perekonomian Indonesia.
Kontribusi Jakarta mencapai 17,2% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Tertinggi jika disandingkan dengan 34 provinsi lainnya.
“Pada tahun 2021, perekonomian Jakarta pulih secara stabil menjadi 3,56% YoY. Sedikit di bawah ekonomi nasional namun secara stabil diproyeksikan akan melebihi ekonomi nasional ke depan,” ucapnya.
Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI) juga menunjukkan kinerja yang kuat pada tahun 2021.
Sejalan dengan pengendalian Covid-19 di Jakarta, sektor-sektor utama, khususnya manufaktur dan perdagangan mulai berangsur membaik dan pulih.
“Di samping itu, sektor jasa seperti kesehatan, transportasi, pergudangan, akomodasi, makanan dan minuman turut mendukung pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dan diproyeksikan menjadi sektor unggulan berikutnya dalam perekonomian Jakarta,” jelas Haris.
Baca Juga: Sinergi dan Kolaborasi Pasar Modal untuk Negeri
Ia mengungkapkan bahwa dengan pemulihan ekonomi yang solid dan potensi ekonomi yang besar, Jakarta memiliki sumber-sumber pertumbuhan baru yang menjanjikan.
“Bank Indonesia dan Pemprov DKI Jakarta bersama dengan stakeholder lainnya senantiasa berkomitmen untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan berkelanjutan guna meningkatkan investasi di Jakarta. Selamat berinvestasi,” tandasnya.
Adapun berbagai proyek investasi potensial yang ditawarkan dalam Jakarta Business Forum Expo 2020 Dubai, diantaranya :
Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi empat BUMD pemilik proyek tersebut yaitu PT MRT Jakarta, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, PT Jakarta Propertindo dan PT Transportasi Jakarta untuk bertemu langsung dengan calon investor di UEA melalui one-on-one meeting.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Disney, Converse Luncurkan Koleksi Desain Frozen 2