Perpanjang Jalur KRL Jogja-Solo sampai Stasiun Palur, DJKA Sebut Mobilitas Masyarakat Lebih Dinamis

17 Maret 2022 14:20 WIB
Ilustrasi: Perpanjang Jalur KRL Jogja-Solo sampai Stasiun Palur, DJKA Sebut Mobilitas Masyarakat Lebih Dinamis
Ilustrasi: Perpanjang Jalur KRL Jogja-Solo sampai Stasiun Palur, DJKA Sebut Mobilitas Masyarakat Lebih Dinamis ( Istimewa)

Surakarta, Sonora.ID - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memperpanjang layanan KRL Yogyakarta-Solo hingga Stasiun Palur sepanjang 6,2 km.

Saat ini, KRL melayani jalur penumpang dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Solo Balapan sepanjang 62,5 km.

“Pelaksanaannya akan dilakukan pada tahun 2022. KRL Yogyakarta-Solo merupakan KRL pertama di luar wilayah Jabodetabek,” kata Ketua Tim 1 Pusat Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Tengah Putu Sumarjaya dalam keterangannya, Selasa (15 Maret 2022).

Menurutnya, kehadiran KRL Yogyakarta-Solo telah menggantikan peran Kereta Api Ekspres (Prameks) (KRD) Prambanan yang telah beroperasi lebih dari dua dekade.

Selain memberikan dampak positif yang tak terhitung dalam peningkatan kualitas pelayanan dan mobilitas masyarakat di kawasan tersebut.

KRL ini secara dramatis mengubah perilaku dan budaya masyarakat menjadi lebih tertib, lebih disiplin dan disiplin dalam berlalu lintas.

Baca Juga: Wujudkan Transportasi Berkelanjutan, Dishub Denpasar Rancang Integrasi Bus Trans Metro Dewata di Terminal Kreneng

Putu menjelaskan peningkatan elektrifikasi jalur KA Yogyakarta-Solo yang akan selesai akhir tahun 2020 ini mendapat respon dan antusiasme yang sangat positif dari masyarakat, berkat tingkat hunian penumpang yang lumayan.

Meski diluncurkan di tengah pandemi Covid19, sejak mulai beroperasi KRL Yogyakarta telah melayani lebih dari 2 juta penumpang.

“Maka melihat antusiasme masyarakat, kami lebih optimis menyelesaikan pekerjaan perluasan jalur pelayanan KRL ke stasiun Palur tahun ini,” kata Putu.

Kemudian, meningkatkan kapasitas dan daya dukung penumpang, meningkatkan aspek keselamatan perkeretaapian, mengurangi polusi udara dan meningkatkan roda perekonomian.

Berlanjutnya pertumbuhan jalan Yogyakarta-Solo merupakan langkah nyata pemerintah dalam menyediakan layanan angkutan massal untuk mendukung mobilitas masyarakat yang semakin dinamis.

“Sebagian besar di wilayah Solo sebagai bagian dari segitiga emas Jawa Tengah, kecuali Jogja dan Semarang,” ujarnya.

Di Jawa Tengah, seperti wilayah Solo dan sekitarnya, dua pembangunan diharapkan selesai.

Pada tahun 2022. Dua proyek, perpanjangan jalur kereta api dari Solo Balapan ke Solo JebresPalur, sepanjang 6,2 km, dan pembangunan depo KRL di Solo Jebres, diharapkan selesai sesuai rencana.

Setoran saat ini sebesar 58% dan dengan adanya titipan ini tentunya akan meningkatkan pemeliharaan dan kualitas pelayanan fasilitas KRL.

Sebelumnya, proyek elektrifikasi Yogyakarta-Solo hanya mencapai stasiun Solo Balapan.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Uji Coba Bus Listrik dengan Berkeliling Kota Semarang

Namun, pada 2022, DJKA akan mengembangkan elektrifikasi jalur ke stasiun Palur. Progres pengembangan perluasan layanan mencapai 73%.

Sesuai rencana, tahap uji coba atau dynamic test akan dilakukan pada April hingga Mei 2022 dan jalur pelayanan KRL akan beroperasi pada September 2022.

Selain perluasan jalur elektrifikasi, soket yang bertugas Langkah transisi perbaikan fasilitas penyisipan tidak luput dari mata rantai proses pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan DJKA.

Mendukung fasilitas untuk menyelesaikan integrasi multimodal dan dapat digunakan, antara lain, jembatan langit 630 meter yang dibangun dalam kerja sama Departemen Transportasi dan PT KAI.

Skybridge ini menghubungkan stasiun Solo dengan Terminal Tironadi, layanan integrasi Trans Jogja di Stasiun Kereta Yogyakarta, dengan bus Solo Trans (BST) yang terhubung ke Stasiun Kereta Purwosari.

Sementara itu, perusahaan masih dalam fase perencanaan untuk menambah 2 kereta (pagi dan sore).

Penambahan frekuensi kapal akan mengintegrasikan layanan Yogyakartasolo KRL dengan Pioneer Pioneer Purwosariwonogiri dan Adi Sumarmo International Aircraft Carrier.

Baca Juga: Trem Belanda Bakal Jadi Moda Transportasi Umum di Semarang?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm