Semarang, Sonora.ID - Krisis minyak goreng yang melanda Indonesia akhir-akhir ini memang cukup menjadi isu yang sangat sensitif. Seakan media sosial tengah ramai dengan video panic buying yang dilakukan oleh masyarakat.
Belum lagi dengan beragam kasus penimbunan minyak goreng oleh oknum tidak bertanggung jawab seakan membuat public makin geram dan tidak menemukan penyelesaian solusi terhadap fenomena ini.
Rabu (16/3), Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjawab keresahan yang dirasakan oleh para warga dengan melakukan dropping 5.400 liter minyak goreng dalam kemasan untuk dijual kembali oleh pedagang di Pasar Bulu.
Melansir dari semarangkota.go.id, Pemerintah Kota Semarang berkolaborasi dengan PT. Rajawali Nusindo sebuah perusahaan distribusitor pangan untuk menuntaskan permasalahan kelangkaan minyak yang tengah marak terjadi di sebagian daerah.
Nantinya pendistribusian minyak goreng akan disesuaikan dengan harga standar, yaitu menjual ke pedagang seharga Rp 13.500,- untuk dijual kembali seharga Rp 14.000,-.
Hendrar Prihadi menuturkan bahwa ada 3 titik pasar yang semua berpusat di Pasar Bulu.
Program ini nantinya akan berlangsung sebanyak dua kali dalam seminggu sampai permasalahan stok minyak goreng tidak menjadi persoalan lagi.
Baca Juga: Wali Kota Semarang Tinjau Pembangunan Museum Bundaran Bubakan
Guna menghindari kericuhan serta antrian yang panjang dalam pembelian minyak goreng dengan harga terjangkau, Hendi berpesan pada setiap warga untuk tidak panik dalam menyikapi kondisi ini.
Peringatan keras yang disampaikan Hendi kepada warga untuk tidak melakukan panic buying karena nantinya hal tersebut akan memicu permintaan akan minyak goreng yang jauh lebih meningkat.