Saat awan itu menyebar ke seluruh dunia, sinar matahari terhalangi, mendinginkan suhu sekitar 3 derajat dan menyebabkan distorsi cuaca dalam skala besar pada tahun berikutnya.
Ledakan dahsyat gunung Tambora memberikan efek yang mengubah ekologi Teluk Benggala, India, dan memunculkan jenis kolera baru yang menewaskan jutaan orang.
Eropa mengalami hujan lebat dan dingin yang terus-menerus menyebabkan kelaparan yang mendorong kerusuhan warga sipil yang meluas.
Di Amerika Serikat juga mengalami dampak, salju lebat turun di beberapa negara bagian pada Juni, membunuh tanaman dan memicu kemerosotan ekonomi.
Gangguan cuaca memiliki beberapa efek samping yang tidak biasa, seperti di Swiss, cuaca mendung dan hujan terus-menerus pada 1816.
Baca Juga: 10 Negara dengan Netizen Paling Kasar dan Nggak Sopan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat 5 Besar!
Tahun Belalang 1874
Wabah belalang perusak tanaman adalah kejadian umum di perbatasan Amerika akhir abad ke-19, tapi yang paling terburuk terjadi di Great Plains pada musim panas 1874.
Musim semi yang kering dan gersang telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belalang Pegunungan Rocky bertelur dalam jumlah banyak.
Triliunan dari mereka kemudian menetas dan mengepung Nebraska, Kansas, Dakotas, Iowa dan beberapa negara bagian lainnya.