Sonora.ID – Entah siapa yang memulai, namun flexing kini seakan jadi persyaratan bagi siapapun yang ingin terkenal secara instan di media sosial.
Flexing sendiri merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang suka menunjukkan sesuatu tentang dirinya alias pamer.
Beberapa hal yang sering dipamerkan seperti saldo ATM, uang yang bertumpuk, pakaian mahal, jet pribadi, liburan ke luar negeri, tas mewah, mobil mewah, dan sederet barang mewah lainnya.
Karena tidak bisa dilakukan sembarang orang, oleh karena itu istilah flexing biasanya melekat pada orang-orang kaya yang disebut ‘crazy rich.’
Namun, menurut Psikolog Klinis Personal Growth, Stefany Valentina, flexing tidak melulu soal kekayaan dan harta, tetapi juga bisa pencapaian, keberhasilan, atau bahkan relationship.
Baca Juga: Permintaan Maaf Doni Salmanan Dianggap Tidak Menunjukkan Penyesalan, Harusnya Begini, Dong!
Selama barang yang dipamerkan adalah milik pribadi dan hasil pencapaian diri, itu merupakan hal yang wajar.
Karena merupakan salah satu bentuk menghargai keberhasilan seseorang,
Ya flexing mungkin sah-sah saja jika memang benar memiliki uang. Tapi yang bahaya jika doyan pamer di luar kemampuan finansial, akhirnya pakai fasilitas utang.
Yuk, pahami sederet bahaya flexing berlebihan di media sosial berikut ini.
Memaksakan diri