Prosesi ritualnya yaitu anak gadis dan laki-laki perjaka bersama tetua memukul-mukul tonhkat sambul berteriak pula, pula, pula” atau ‘hujan, hujan, hujan’ beberapa kali.
Sementara untuk menolak hujan, Suku Pedi menggunakan kulit dahi sapi. Namun belakangan ini diganti jadi sepatu kulit dahi sapi. Benda itu dibawa perempuan tua sepanjang upacara.
Teru Teru Bozu dari Jepang
Di Jepang terdapat tru tru Bozu yang fungsinya seperti pawang hujan. Cara kerjanya yaitu dengan boneka kecil yang terbuat dari kertas atau kain putih lalu diikat dengan tali dan digantung di jendela.
Menggantung boneka teru teru bozu dipercaya dapat memanggil cuaca cerah keesokan harinya. "Teru teru" sendiri artinya bersinar "Bozu" adalah biksu Buddha.
Legenda Teru Teru Bozu sendiri awalnya adalah seorang gadis yang membawa sapu yang diyakini dapat menyapu awan sehingga dapat menyelamatkan kota dari amukan badai.
Teru Teru Bozu juga dapat memanggil hujan, yaitu dengan menggantung bonekanya dalam keadaan terbalik.
Serai dan Gadis Perawan di Thailand
Sama halnya dengan Indonesia, Thailand ternyata juga memiliki ritual pawang hujan yang tak kalah unik lho.
Di sana, ada ritual yaitu menancapkan sebatang serai secara terbalik ke tanah oleh seornag gadis perawan.
Dengan begitu, dipercaya hujan akan berhenti.