Solo, Sonora.ID - Setiap kota di Indonesia memiliki motto atau slogan tersendiri untuk memajukan daerahnya.
Setiap frase atau kata yang dipilih benar-benar disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah.
Misalnya, di kota Solo dan Surakarta, Jawa Tengah memiliki semboyan sendiri, "Mulat Sarira Hang Rasa Wani".
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, frasa ini berarti "introspeksi, rasakan keberanian" dan dikutip dari dprd.surakarta.go.id pada Sabtu (19/03/2022).
Baca Juga: Baru 29 Persen, Vaksin Booster di Kota Solo Perlu Dipercepat
Kemudian Solo memilih kata “Berseri” untuk mottonya. Artinya bersih, sehat, rapi dan indah.
Solo tidak hanya mengandalkan dua frasa ini, tetapi juga memiliki slogan untuk mempromosikan pariwisata.
"The Spirit of Java" dipilih untuk meningkatkan citra solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Dimaknai, Solo bisa diibaratkan sebagai kota yang jiwa Jawanya masih kuat dan terpelihara. Motto, diturunkan dari hasil turnamen 4 Oktober sampai 14 November 2005.
Dwi Endang Setyorini memenangkan sayembara beberapa hari yang disponsori oleh Pemerintah Kota Solo (Pemkot).
Dwi Endang Setyorini adalah perempuan asal Giritoto, Ngemplak, Boyolali.
Dengan luas wilayah 44,04 kilometer (km), kota ini secara administratif terbagi menjadi lima kecamatan dan 54 desa kota.
Solo, kota yang berakar kuat dalam budaya Jawa, memiliki banyak tradisi yang masih dipraktikkan hingga saat ini.
Salah satunya adalah Karnaval Warisan Satu Suro, acara terkenal yang diselenggarakan oleh Keraton Solo atau Puro Mangkunegaran.
Acara ini diketahui diadakan secara solo setiap tahun pada malam Solo pertama.
Selain terobsesi dengan budaya leluhur, Solo juga dikenal sebagai kota batik. Itu karena batik mudah ditemukan di setiap daerah mulai dari pasar, mall, dan mall batik seperti Kampong Laweyan.
Motif batik solo yang paling khas dan terkenal di kalangan wisatawan adalah motif Parang Kusmo dan Trantam.