Manado,Sonora.Id - Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang mengatakan salah satu pilar pembangunan manusia yang perlu diperhatikan adalah pembangunan karakter, yang bisa dilakukan melalui pembudayaan literasi di satuan keluarga, pendidikan, dan masyarakat.
Menurut Vanda literasi diyakini mampu memutus rantai kemiskinan masyarakat. Karena itu, pemerintah bersama Komisi X DPR RI berkomitmen menempatkan literasi pada posisi sentral pembangunan nasional.
Hal ini disampaikan Vanda Sarundajang pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Pengukuhan Bunda Literasi Provinsi Sulawesi Utara Rita M. Tamuntuan, masa bakti 2022-2024, Selasa, (22/03/2022).
“Aspek pendidikan dan literasi di satu pihak serta pembangunan sosial ekonomi serta kesejahteraan di pihak lain merupakan hal yang sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia dan masyarakat,” katanya.
Vanda juga mengingatkan bahwa tugas Bunda Literasi tidak ringan. Mereka diminta terus bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder terkait, termasuk para pegiat literasi dalam menunjang budaya baca hingga ke pelosok.
Baca Juga: 20 Maret Hari Dongeng Sedunia, Minat Anak-anak terhadap Dunia Dongeng Masih Besar
“Pengukuhan ini diharapkan menjadi trigger percepatan budaya membaca, terutama di kalangan generasi muda. Bunda literasi harus berperan sebagai motivator anak-anak untuk lebih gemar baca serta dapat memanfaatkan perpustakaan lebih optimal,” tambah Vanda.
Sementara itu Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw,l mengakui saat ini gadget menjadi tantangan tersendiri dalam menumbuhkembangkan budaya baca.
“Perpustakaan adalah tempat yang menarik. Dan membaca patut menjadi bagian dari humanisme karena hanya manusia yang bisa membaca,” ujar Wagub Kandouw.
Jika laju pertumbuhan literasi rendah, tentu akan berdampak tidak baik pada kualitas generasi penerus bangsa. Kegiatan membaca sebagai fondasi pembentukan literasi akan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan cara berpikir anak di masa depan. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama.
Pustakawan Utama Perpusnas Dedi Junaedi menilai literasi tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan dasar, namun juga terkait dengan motivasi, pembentukan sikap, dan perilaku.
"Maka itu, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah serta masyarakat harus benar-benar memiliki konsep, strategi, dan inovasi agar kebijakan literasi dapat diarahkan untuk mendukung pembangunan SDM, khususnya masyarakat di Sulawesi Utara,” ucap Dedi Junaedi.