Suku Betawi yang berada di Pulau Jawa bagian Barat juga memiliki tradisi sendiri dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini disebut dengan nyorog.
Tradisi nyorog ini biasanya dilakukan dengan membagikan bingkisan kepada sanak keluarga.
Bingkisan yang diberikan dapat berupa bahan makanan mentah, kopi, susu, gula, ikan ataupun makanan khas betawi seperti sayur gabung pucung yang sudah dikemas dalam rantang.
Tujuan dari tradisi nyorog yaitu untuk mengingatkan bahwa bulan Ramadan akan segera tiba dan juga sebagai momentum untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Tradisi dandangan sudah ada sejak 450 tahun lalu yang dikenalkan oleh Sunan Kudus.
Awal mula adanya tradisi dandangan ini muncul lantaran berkumpulnya masyarakat di Masjid dan Menara Kudus untuk menunggu pengumuman dimulainya waktu puasa yang ditandai dengan adanya suara tabuhan beduk.
Bunyi dari beduk yang menimbulkan suara “dang, dang, dang” ini lah yang kemudian disebut dengan istilah dandangan.
Kemudian seiring berjalannya waktu, momentum ini sering dimanfaatkan oleh pedagang untuk membuka lapak dagangannya. Sehingga, kini keramaian tersebut dikenal sebagai pasar malam yang ada jelang Ramadan.
Baca Juga: Lampion dan Ornamen Masjid Akan Menghiasi Jalan Jendral Sudirman Hingga Balaikota Selama Ramadhan
Masyarakat di Pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah juga memiliki tradisi Nyadran untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.