Bagaimanapun, pembeli perlu membeli 1 karung gula atau tepung untuk mendapatkan 1 jirigen minyak goreng curah 17 kilogram. Hal ini dikeluhkan pembeli, karena tidak semua pembeli membutuhkan gula atau tepung. Menurut salah satu pembeli asal Solo, Milta Aulia (25), harga gula dan tepung juga naik.
"Ini bukan apa-apa. Satu bungkus gula naik dari Rp 625 ribu menjadi Rp 640 ribu. Sementara tepung beras naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 106 ribu," katanya.
Milta mengaku sudah sebulan lamanya ia harus mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah. Dia rela antre minyak goreng untuk dijual lagi di toko klontong miliknya.
"Saya antri jam 07.00, dapat nomor antrean 40. Biasanya saya datang jam 06.00 untuk mendapatkan antrean nomor 1," ujarnya.
"Baru-baru ini saya mengantre pukul 10.00, namun saya tidak bisa mendapatkan nomor antrean, sudah habis," katanya.
Harga minya goreng curah ini dipasaran akan dijual lagi oleh pedagang seharga Rp16.500 hingga Rp17.000 per liter. Milta berharap, pemerintah lebih memperhatikan rakyatnya yang kesulitan mendapatkan minyak goreng. Sebab, naiknya harga minyak goreng ini dikhawatirkan akan memicu kenaikan bahan kebutuhan pokok lainnya.