Peran Opini pada Era Post-Truth: Benarkah Hoaks dan Opini Setara?

28 Maret 2022 10:45 WIB
Seorang perempuan sedang memberitahu harus bijak berpendapat.
Seorang perempuan sedang memberitahu harus bijak berpendapat. ( Freepik)

Dalam hal opini, beberapa pendapat mengatakan berargumen tidak juga tepat. Terkadang  Mengatakan sesuatu sebagai fakta tidak akan serta-merta mengubah keyakinan orang yang tidak sependapat dengan kita.

Opini yang baik biasanya diiringi dengan fakta dan persuasi argumen yang baik. Berbeda dengan hoaks, opini tidak dapat dikatakan 100 persen benar ataupun salah.

Opini yang baik justru akan mendukung fakta. Hal ini misalnya merujuk pada penjelasan mengenai konsekuensi suatu hal yang telah terbukti secara sains. Penggambaran melalui opini ini dapat membantu komunikasi ilmiah menjadi lebih mudah dipahami semua kalangan.

Opini memang berlandaskan kepercayaan masing-masing individu, namun tidak menunjukkan atau menyengajakan sesat pikir yang dapat memengaruhi pemikiran orang lain.

Maka dari itu, apabila kita membaca opini, yang kita ketahui kebenarannya belum terbukti, ada baiknya untuk membandingkan beberapa di antaranya. Tujuannya agar kita mendapatkan pemahaman dari sudut pandang lainnya dan terbuka dengan kritik. Begitu pula jika kita ingin beropini, pikirkan matang-matang apa yang ingin disampaikan di media sosial ataupun platform lainnya.

Lebih baik untuk mencari referensi dari penelitian-penelitian terdahulu terlebih dahulu. Jangan pernah asal berpendapat, karena hal ini dapat membahayakan baik diri sendiri maupun orang lain.

Misalnya saja, sesat pikir perihal penanganan penyakit tertentu. Jika kita beropini hanya berdasarkan pada budaya lisan yang pernah kita dengar, tentu jika salah hal itu akan menyakiti orang lain bahkan membuat orang lain meregang nyawa.

Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menerima informasi di era serba digital ini. Baiknya, lakukan selalu pengecekan dari informasi yang kita terima. Hal ini bertujuan agar kita bisa cenderung terus berpihak ke kebenaran.

Simak penjelasan lebih lanjut Winona Wijaya tentang “Komunikasi Ilmiah Vs. Opini, Samakah Pentingnya?” dalam siniar Obsesif, dan ikuti terus siniarnya agar kamu bisa terinfo tiap ada perkembangan zaman dan career preparation.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm