Sementara kepala Perum Bulog Kantor Cabang Makassar, Harisun mengajak seluruh stakeholder untuk memassifkan pesan ke publik agar tidak melakukan Panic Buying mengingat stok minyak goreng sebenarnya cukup memadai.
“Salah satu penyebabnya yakni Panic Buying. Banyak masyarakat kita, terutama ibu-ibu rumah tangga yang melakukan belanja minyak goreng secara berlebihan melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Makanya informasinya yang harus diperbaiki. Mari kita membeli minyak goreng sesuai kebutuhan saja,” ujarnya.
Senada disampaikan Kepala bagian Perekonomian Kota Makassar, Nur Kamarul Zaman yang menekankan pentingnya mengendalikan laju inflasi dengan strategi 4K.
“Strategi 4K adalah bagian dari pemulihan ekonomi nasional, yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif demi menjaga inflasi ditengah masyarakat,” ujar Nur Kamarul Zaman yang juga merupakan Sekretaris TPID kota Makassar.
Menurutnya, data Februari Tahun 2022 menunjukkan Kota Makassar mengalami Deflasi sebesar 0,06%. Sedangkan inflasi tahun kalender 2022 sebesar 0,50%, dan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 2,10%.
Andil sepuluh komoditas yang dominan terhadap Inflasi yakni bawang merah, air kemasan, tempe, gula pasir, shampoo, emas perhiasan, sabun mandi, ikan cakalang dan ikan sisik, sabun detergen bubuk dan cair, serta udang basah. Sementara itu, sepuluh komoditas yang dominan terhadap Deflasi yakni cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, kacang Panjang, cabai merah, kangkong, ikan bandang dan ikan bolu, jeruk nipis dan limun, kol putih dan kubis, serta daging ayam ras.
Dalam rapat tersebut, hadir sejumlah stakeholder, diantaranya Bank Indonesia, Bulog, PD Pasar, OPD terkait, distributor bahan pokok, termasuk TNI dan Polri.
Baca Juga: Sekda Jabar Tegaskan OPD untuk Ikut Jaga Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Ramadan