Ditambahkan olehnya, timbul kebetulan yang terlampau menarik untuk tidak diperhatikan.
“Ragu? (Reprise) (2022)” sebagai tembang kilas balik pada kegamangannya di sekian tahun lalu, justru membuatnya benar-benar melukiskan warna musik yang sama seperti halnya yang ia senandungkan sekian tahun lalu tersebut.
Alasannya membuat versi reprise di awal tahun 2022 ini hanyalah sesederhana keinginan pribadinya. Ada dimensi lain yang Rayhan Noor rasa bisa eksplorasi dalam lagu ini.
Mengingat liriknya yang lumayan mampu diolah menjadi materi yang seperti ini. Tak terkecuali Rayhan, setiap orang diyakininya memiliki perubahan selera dan referensi, hal itu yang menjadi pemicu terciptanya versi ini.
Alternatif lain dari single kelimanya yang ia rilis pasca melepas “House of Cards”, “I’ll Be Around”, “Sweet Cherry Sunrise”,“Easy”, serta EP dengan Agatha Pricilla bertitel “Colors”.
Pria yang mengenal musik dari sang bapak ini mengaku dirinya adalah sosok yang pemikir. Apabila dalam kesendirian dan jauh dari hiruk-pikuk, dirinya adalah sosok yang cukup sendu dan melankolis.
Baca Juga: Rilis Single 'Ragu', Rayhan Noor Ungkap Alasan Menulis Lirik Bahasa Indonesia!
Sampai hari ini, kesibukannya sebagai produser juga membuatnya mengaku masih belajar banyak untuk terbuka dan mengatakan hal yang apa adanya, ujar Rayhan Noor sembari mengingat kesempatannya bekerja dengan Armand Maulana, Nadhif Basalamah, hingga Hindia.
Lewat single ini, ia mengaku mengalahkan stereotipe yang telah dibangun untuk personanya sendiri. Genre jadi satu hal yang tidak bisa prediksi dari karya-karya dan proyek Rayhan Noor.
Lewat rilisannya kali ini pula, Rayhan Noor secara tersirat menyampaikan bahwa dirinya akan merilis karya yang memang diinginkannya secara personal terlebih dahulu.
Telah dicoba olehnya untuk membuat patokan untuk membuat lagu dengan bahasa pengantar tertentu dan matriks wajib lainnya, namun ternyata hal tersebut malah menghalanginya.
“Ragu? (Reprise) (2022)” membuatnya belajar dan merelakan untuk membuat karya sesuai kata hatinya.
Perpaduan gitar elektrik dengan mikrofon jadul jadi kejutan sendiri bagi Rayhan Noor. Menimbulkan kejutan, sebab bunyi yang dihasilkan tidak terdengar seperti lahir dari gitar akustik, pun gitar elektrik. Sangat menarik.
Proses composing, producing dan mixing dilakukan oleh Rayhan Noor lalu proses Mastering diserahkan pada Wisnu Ikhsantama Wicaksana, “Ragu? (Reprise) (2022” akan hadir di tanggal 30 Maret tahun 2022.
Selanjutnya, Rayhan Noor menjanjikan adanya rilisan lainnya di bulan yang akan mendatang, format dan informasi tentangnya akan diberitakan menyusul via sosial media Rayhan Noor.