Palembang, Sonora.ID - Bila dicermati, satu minggu memasuki bulan Ramadhan harga-harga naik bahkan jauh sebelumnya pun kita sudah dihadapkan dengan naiknya harga minyak goreng.
Selain kebutuhan pokok masyarakat juga dihadapkan dengan kesulitan mencari BBM terutama solar. Harga kebutuhan pokok lain seperti telur, daging ayam, sapi sudah berangsur naik.
“Bila melihat tahun-tahun sebelumnya apalagi pemerintah sudah melonggarkan aktifitas masyarakat meskipun dengan prokes ketat, namun ekonomi sudah menggeliat artinya pengalaman-pengalaman tahun lalu akan terulang lagi,” ujar Amidi, Pengamat Ekonomi Sumsel kepada Sonora (29/03/2022).
Masyarakat dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan di satu sisi akan terjadi peningkatan permintaan, di siisi lain stok kebutuhan pokok belum normal karena ada beberapa faktor seperti petani yang gagal panen, cuaca, gangguan alam termasuk barang-barang yang dijual keluar negeri.
“Kenaikan harga bukan hanya disebabkan menghadapi bulan Ramadhan saja tapi disebabkan berapa hal seperti cuaca, gangguan alam serta ekspor. Masyarakat juga sudah mulai dilonggarkan aktifitasnya, artnya kegiatan ekonomi sudah meningkat dibanding tahun sebelumnya,” tukasnya.
Pemerintah mau tidak mau harus mencukupi stok. Stok cukup tidak sebatas di atas kertas tapi harus betul-betul di lapangan.
Pemerintah juga harus memantau kondisi di lapangan. Meskipun HET minyak goreng sudah dicabut pemerintah tetap harus memantau jangan sampai pihak-pihak tertentu bermain. Peran bulog perlu dioptimalkan. Masyarakat harus menahan diri seperti memborong minyak goreng karena sudah normal distribusinya.
Masyarakat diharapkan memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas, jangan berlebihan. Menjelang Ramadhan ada emosional sehingga masyarakat memborong barang kebutuhan dalam jumlah besar, ujarnya.
Baca Juga: Kapolda Sumut Blusukan Pasar Simpang Limun Cek Ketersedian Bahan Pokok