Wakil General Manager Litbang Kompas, Ignatius Kristanto menjelaskan, survei Teropong Jawa Timur dilakukan dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat melalui 1.300 responden yang dipilih secara acak.
"Survei Teropong Jatim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 2,72 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi," kata Ignatius Kristanto saat menyampaikan hasil survei Litbang Kompas di Ruang Kerja Wali Kota, Balai Kota Surabaya, Rabu (06/04/2022).
Baca Juga: Jembatan Ngaglik Lamongan Ambles, Pemprov Jatim Target H-10 Lebaran Bisa Kembali Beroperasi
Di samping kinerja pemkot secara umum, survei Litbang Kompas juga mencatat 74,9 persen masyarakat puas terhadap kinerja Pemkot Surabaya yang terbagi ke dalam 15 bidang pelayanan.
Dari 15 bidang tersebut, pada posisi pertama ditempati 95,3 persen warga mengaku puas terhadap meningkatnya pelayanan kesehatan di Surabaya.
Kemudian pada posisi kedua, sekitar 90,0 persen masyarakat puas terhadap ketersediaan pelayanan publik di Surabaya.
Sedangkan urutan ketiga, yakni 88,1 persen masyarakat puas terhadap penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pemkot Target Selesaikan Pembersihan Material Bongkaran TPS Pasar Turi Sebelum 28 Maret
"Secara garis besar jika di rerata hasil survei dari 15 bidang pelayanan itu, sebanyak 74,9 persen masyarakat puas terhadap kinerja Pemkot Surabaya," terangnya.
Tak hanya kinerja pemkot secara umum, Litbang Kompas juga melakukan riset mengenai kepuasan pelayanan publik di Kota Surabaya.
Sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi beragama, maka tidak heran jika riset Litbang Kompas menghasilkan nilai 100 persen warga puas terhadap ketersediaan tempat ibadah di Kota Pahlawan.