Dijelaskannya, untuk menempuh jarak 60 km, motor konvensional memerlukan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 1,5 liter atau senilai Rp. 11.250, sedangkan motor listrik dengan jarak tempuh berkendara yang sama hanya memerlukan 2 kWh, atau sekitar Rp. 3.588 saja, sangat jauh lebih hemat.
Lebih lanjut dikatakannya, menciptakan ekosistem berkendara berbasis listrik merupakan komitmen PT PLN (Persero) dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik guna menciptakan kondisi safe, green and smart electricity.
“Bentuk dukungan tersebut dilakukan dengan telah tersedianya 112 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di pusat-pusat keramaian dan lokasi strategis yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat,” jelas Ari.
Baca Juga: Resmi Beroperasi, PLTM Madong Perkuat Sistem Kelistrikan Sulsel
Kemeriahan acara motor listrik city tour juga dilengkapi dengan penyerahan santunan kepada 100 orang anak-anak Panti Asuhan Ahmad Yani dan bantuan 120 paket sembako kepada kaum dhuafa dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Kalbar.
Menurut Ketua YBM Kalbar, Andang Tri Wahyudi, pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu dan bantuan paket sembako untuk kaum dhuafa merupakan wujud kepedulian karyawan PLN terhadap lingkungan sekitar.
“Melalui bantuan yang diberikan, kami berharap dapat meringankan beban hidup warga kurang mampu, sehingga mereka juga turut merasakan kebahagiaan seperti apa yang kami rasakan lewat kegiatan motor listrik city tour ini. Semoga menjadi pembuka pintu keberkahan bagi kita semua,” pungkas Andang.