Sonora.ID - Baru-baru ini jagat sosial media khususnya TikTok dan Twitter tengah diramaikan dengan fakta bahwa email atau surel dapat berkontribusi pada emisi karbon yang merusak bumi.
Hal itu memang benar adanya. Dikutip dari The Washington Post, menurut buku pakar jejak karbon Mike Berners-Lee tahun 2010 bertajuk How Bad are Bananas: The Carbon Footprint of Everything, rata-rata email spam memiliki jejak yang setara dengan 0,3 gram emisi karbon dioksida (CO2e).
Sementara itu, melansir dari The Guardian, sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan energi OVO menyebut bahwa orang Inggris mengirim lebih dari 64 juta email yang tidak perlu setiap hari.
Jika setiap orang di Inggris mengurangi satu email saja yang dikirim setiap harinya, maka akan menghemat lebih dari 16.433 ton karbon per tahun.
Angka tersebut kabarnya setara dengan 81.152 penerbangan ke Madrid atau menghilangkan 3.334 mobil diesel dari jalan.
Baca Juga: Gagas Pengurangan Emisi Karbon di Giat Migas, Tiga Mahasiswa Sabet Penghargaan
Itu hanya di Inggris. Terbayang, kan, apabila semua orang di bumi melakukan hal yang sama dengan tidak terlalu mengirim banyak email dan menghapus yang tak penting?
Setidaknya, kita dapat mulai berkontribusi menjaga bumi dari hal terkecil yang bisa mulai kita lakukan.
Selain menumpuk email, beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari lainnya juga dapat meningkatkan emisi karbon.
Maka dari itu, kurangi beberapa kebiasaan yang meningkatkan emisi karbon selain email merangkum dari The Washintong Post.