Solo, Sonora.ID – Solo menjadi salah satu tujuan daerah mudik terbesar di Pulau Jawa. Pemudik sebanyak dua juta lebih diperkirakan memasuki Kota Solo pada arus mudik lebaran tahun ini.
Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan akan semakin meroket, karena tahun ini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik di kampung halaman sehingga mobilitas pemudik juga semakin meningkat.
Terkait dengan adanya perjalanan mudik yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, dikutip dari laman https://dephub.co.id, Kementerian Perhubungan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 36 (Udara), 37 (Darat), 38 (Laut), dan 30 (KA) tahun 2022 tentang Petunjuk Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) di masa pandemi COVID-19 yang mulai berlaku sejak Selasa, 5 April 2022.
Untuk itu Pertamina sudah menjamin masyarakat tidak perlu cemas akan masalah BBM yang langka. Brasto Galih Nugroho, Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga JBT memperkirakan konsumsi BBM selama musim mudik akan meningkat hingga 11 persen.
“Untuk BBM jenis gasoline seperti Pertamax dan Pertalite, diprediksi terjadi peningkatan konsumsi hingga 11 persen,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk BBM jenis gasoil seperti solar dan Pertamina Dex diprediksi hanya akan meningkat sedikit, sebesar 2 persen.
“Hal ini disebabkan karena banyak industri yang sudah tutup di akhir Ramadhan. Semula rata-rata harian normal 1.367 kl,” tambahnya.
Baca Juga: Wacana Kemenparekraf Tunjuk Kota Solo Jadi Tuan Rumah IWTCF 2022
Puncak arus mudik lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada 28 April dan berlanjut dengan puncak arus balik pada 7 Mei. Selaku perusahaan yang mengelola penjualan BBM, Pertamina Patra Niaga memberikan jaminan stok BBM di Solo Raya di SPBU maupun cara lainnya, yakni menyediakan motorist PDS, yakni pengiriman atau delivery BBM via sepeda motor.
Delivery BBM ini diharapkan dapat membantu pemudik yang kehabisan bahan bakar akibat kemacetan baik di tol maupun di luar tol.
“Kami siapkan SPBU kantong yang berupa mobil tangki, atau motor penjual BBM dalam kemasan. Ini akan membantu ketika lalu lintas padat,” jelas Brasto.
Brasto juga menambahkan bahwa stok BBM di Solo Raya saat ini cukup untuk dua pekan kedepan.
“Tanpa dipasok pun stok solar Solo Raya masih cukup untuk 17 hari, Pertamax 14 hari, Pertalite 27,5 hari,” pungkasnya.