"Pada saat itu ya, gue gak mua bercerai, itu aja sih," ungkap Galih Ginanjar.
"Apapun yang terjadi dalam rumah tangga gue, pasti gue pertahanin," lanjutnya.
Ia menilai saat bercerai dahulu ia masih muda dan masih mengedepankan emosi masing-masing.
"Karena pada saat itu kan umur masih 25 tahun, masih bener-bener saling emosi egonya sendiri," kata dia.
"Tapi sekarang saat menginjak usia 30 tahunan, baru sadar itu sebenarnya hal-hal sepele yang sebenarnya gak perlu dilakukan," tambahnya.