Gagasan childfree ini tentu menjadi isu yang kontroversial. Lantaran tidak semua masyarakat menyetujui gagasan tersebut.
Bagi kebanyakan orang Indonesia, sebuah perikahan pasti bertujuan untuk melahirkan keturunan alias memiliki anak.
Sehingga, ketika orang awam mendengar keputusan childfree, pastinya akan terasa janggal dan tidak biasa dalam menerima atau membicarakannya.
Sedikitnya sumber literasi maupun pengetahuan seputar childfree yang beredar di kalangan masyarakat mengenai keputusan untuk tidak memiliki anak, sangat kurang mendapat perhatian maupun apresiasi.
Baca Juga: 5 Seleb Hollywood Ini Putuskan Tak Mau Punya Anak, Apa Alasannya?
Sebab masyarakat sellau berpikir bahwasanya pilihan tersebut merupakan pilihan yang dinilai terlalu gegabah dan terkesan sembrono dalam memutuskan suatu pilihan.
“Kebanyakan orang bilang, hidup belum sempurna kalau belum punya anak; perempuan belum sempurna kalau belum melahirkan. Tapi saya tahu, hidup saya sudah sempurna tanpa harus ada tambahan suami ataupun anak” kata Victoria Tunggono dalam buku “Childrfee and Happy”, pada halaman pengantarnya.
Namun perlu kita ketahui, bahwa setiap keputusan tersebut adalah mutlak dan menjadi hak seorang individu ataupun pasangan yang menjalankan sebuah hubungan.
Tidak ada yang salah mengenai memiliki anak maupun tidak, sebab yang menjalankan kehidupan tersebut adalah pihak yang bersangkutan.
Justru sebagai orang luar, kita tidak berhak untuk menilai baik atau buruknya keputusan tersebut.