Bila Si Kecil dibandingkan terus-menerus, hal tersebut dapat membuat mereka berpikir bahwa keberadaan mereka tidak terlalu penting.
Anak mungkin juga akan berpikir bahwa mereka tidak dapat memenuhi standar yang tinggi, dan merasa keluarganya dapat merasa lebih bahagia tanpa mereka.
Perasaan tidak berharga dan rendah diri tersebut tidak hanya berdampak pada masa kanak-kanak saja, sebab jika tidak diselesaikan sesegera mungkin, hal tersebut dapat berdampak hingga anak menjadi dewasa.
Ini dapat memengaruhi hubungan persahabatan, hubungan romantis, dan hubungan dengan anak-anak mereka sendiri di masa depan nantinya.
Baca Juga: Fuji Ditegur karena Pangku Gala? Ini Manfaat dan Cara Pasang Car Seat untuk Keselamatan Anak
Melecehkan fisik anak
Merendahkan anak sendiri dengan berkata 'kamu jelek', 'terlalu gemuk', 'terlalu pendek', 'terlalu kurus', atau pernyataan yang menyerang penampilan fisik, kemungkinan besar akan meningkatkan rasa ketidakpercayaan diri mereka.
Anak akan merasa khawatir dengan bentuk tubuh mereka dan akhirnya mengacu pada berbagai masalah emosional, seperti gangguan pola makan.
Orangtua seharusnya bertanggung jawab untuk mengajarkan anak tentang cara mencintai diri sendiri, tidak peduli bagaimanapun penampilan luar mereka.
Ucapan Menyakitkan
Orangtua tidak sepantasnya melontarkan kalimat, seperti 'saya berharap kamu tidak pernah lahir', 'saya menyesal melahirkanmu', atau 'saya harap kamu anak yang berbeda' kepada anak, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan.
Hal itu akan membuat anak merasa bahwa mereka tidak sepantasnya terlahir di dunia, atau merasa tidak pantas untuk hidup.
Ucapan-ucapan seperti itu akan sangat berbahaya terhadap mental anak ataupun manusia pada umumnya.
Mereka akan berkecil hati dan tidak lagi menjadi diri sendiri, dan dapat berujung pada tindakan menyakiti diri sendiri atau masuk ke tahap awal Depresi.
Orangtua harusnya membuat anak merasa dicintai dan berharga.
Memberi tahu rahasia anak kepada orang lain
Memberitahu teman atau keluarga sesuatu yang dikatakan anak secara rahasia atau membongkar sifat buruk anak dapat membuat mereka menjadi tertutup dan tidak percaya pada Anda lagi.
Orangtua harus mengenali emosi anak dan tidak perlu berbagi cerita tentang rahasia atau masalah anak secara berlebihan dengan orang lain.
Jika anak kamu tahu, hal itu dapat melukai perasaan dan membuat mereka cemas.
Baca Juga: Rachel Vennya Sukses Mendidik Anak, Xabiru dan Chava Akur dan Lengket! Ini Tipsnya
Berteriak atau Membentak
Perilaku orang tua yang mengganggu psikologi anak berikutnya adalah sering membentak dan meneriaki anak.
Jika Anda tidak menginginkan anak tumbuh menjadi anak yang kasar dan membangkang, jangan lakukan hal ini.
Anak sering menjadikan orang tua sebagai figur utama yang dia contoh.
Berhentilah melakukan hal ini karena selain dapat menyakiti hati anak yang lembut, hal ini juga dapat mengubah karakter anak menjadi kasar dan tidak sopan ketika berbicara kepada orang lain.
Memarahi anak di depan umum
Anak juga memiliki perasaan, Bun. Mengomeli mereka di depan banyak orang akan meninggalkan bekas luka seumur hidupnya.
Ketahui, anak terkadang belum mengerti situasi baru yang terjadi di sekitarnya, seperti mengapa banyak orang atau suasana yang begitu berisik.
Saat anak tantrum dan rewel, lalu kamu marah kepadanya untuk diam dan tidak menangis, itu membuatnya ketakutan dan malu luar biasa.
Marah dan menasehati anak di depan orang banyak dilarang untuk dilakukan karena akan melukai perasaan mereka seumur hidup, bahkan trauma inner child.
Baca Juga: Mendobrak Stigma Orangtua Tiri Kejam, 6 Tips Dekat dan Disayang Anak Sambung