Solo, Sonora.ID - Diketahui bahwa selama ini kawasan Palang Joglo di Kecamatan Banjarsari itu ruwet dan macet, karena memang berada di persimpangan lintasan rel.

Apalagi jika kereta api sudah lewat, pasti antrean kendaraan banyak, padat, dan mengular sehingga menyebabkan macet yang panjang.

Namun, pemandangan tersebut akan berubah begitu berbeda setelah diputuskannya desain maket yang ditunjuk saat groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Baru 45 Persen, Kota Solo Belum Capai Target Vaksinasi Covid-19 Booster

Desain maket di Palang Joglo, di desain mempesona layaknya perkotaan. Selain ada rel layang untuk kereta berwarna merah, kawasan tersebut juga dihiasi dengan tanaman-tanaman hijau.

Pembangunan jembatan layang joglo ini akan dimulai dengan pembuatan pilar untuk pondasi rel layang di dekat Simpang Joglo dimana akan memakan waktu sekitar tiga tahun.

Dengan profil pipa sepanjang 270 meter, lebar 14,1 meter, tinggi maksimum 30 meter, dan tembal slab concrete deck 35 centimeter.

Baca Juga: Hari Ini Pasar Takjil Benteng Vastenburg Dipindah karena Sepi Pembeli dan Pengunjung

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan mengatakan, ia mendapat perintah ataupun narasi dari Bapak Presiden bahwa konektivitas dan kepadatan lalu lintas harus di manage dengan baik.

Dengan dimulainya pembangunan Rel Layang Simpang Joglo ini dapat menghubungkan beberapa wilayah.

“Oleh karena itu jalur kereta api Solo ke Bandara Adi Sumarmo akan terkoneksi ke Klaten dan Madiun,” jelas Budi Karya.

Pembangunan Rel Layang Joglo ini dapat mempercepat jarak tempuh dan mengurangi kemacetan di Simpang Joglo.

“Di sisi titik kemacetan mencapai 30 menit, dengan adanya pembangunan ini diharapkan Jarak tempuhnya kurang dari 15 menit,” lanjut Budi Karya.

Sementara menurut penjelasan Wali Kota Solo, Gibran mengatakan, dia telah berkoordinasi dengan beberapa stakeholder terkait kesuksesan proyek ini.

“Kami telah melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar termasuk dampak yang mungkin timbul akibat dari pembangunan rel ini,” ungkap Gibran.

Gibran juga menambahkan, harapannya untuk pembangunan ini menjadi langkah pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi kedepannya.

“Nantinya untuk mengurangi kemacetan serta akan menambah pergerakan kegiatan ekonomi terutama di Solo wilayah utara,” pungkasnya.

Baca Juga: Diprediksi Membludak, 7,4 Juta Kendaraan Akan Padati Solo Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran