Makassar, Sonora.ID - Produksi nikel dalam matte PT Vale Indonesia Tbk pada triwulan I 2022 (1T22) tercatat mencapai 13.827 metrik ton.
Volume tersebut 19 persen lebih rendah dibandingkan realisasi pada triwulan 4 2021 (4T21) yakni 17.015 metrik ton.
Kemudian secara year on year, nikel Vale pada 1T22 itu juga 9 persen lebih rendah dibandingkan dengan 1T21 yang mencapai 15.198 metrik ton.
Baca Juga: Rusia-Ukraina Masih Memanas, Harga Nikel dan Aluminium Melesat Tajam Hingga Tembus Rekor Baru
Febriany Eddy selaku CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk mengungkapkan, rendahnya produksi nikel pada triwulan I tahun ini dikarenakan adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4.
Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon, PT Vale Akan Gunakan Kendaraan Listrik
"Proyek Tanur 4 merupakan proyek pemeliharaan penting yang memastikan keamanan dan kelangsungan operasi di masa depan. Kami tetap optimis dan sejalan untuk mencapai rencana produksi penuh tahun 2022 kami,” kata Febriany Eddy, dalam keterangan persnya, Kamis (21/4/22).
Pihaknya juga melaporkan hasil eksplorasi perseroan.
Daerah yang dieksplorasi antara lain ada di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Eksplorasi tersebut menelan biaya senilai US$412,91.
Baca Juga: Konversi Bahan Bakar ke Gas, PT Vale Bersiap Menuju Karbon Netral 2050