Selang 16 hari paskakejadian longsor di Desa Kutabima, peristiwa serupa terjadi di Desa Karangsari, Kecamatan Cimanggu. Kronologinya masih sama, yakni didahului hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (16/4) sejak pukul 16.00 sampai dengan 18.30 WIB, yang diperburuk dengan kontur tanah yang labil.
Dari hasil kaji cepat, tidak ada korban jiwa maupun warga terdampak. Namun, kejadian itu menyebabkan tebing jalan ambruk dan badan jalan amblas hingga 60 persen sepanjang 5-7 meter dengan kedalaman 5 meter, sehingga mustahil untuk dilalui kendaraan roda empat dari arah Dusun Kubang menuju Dusun Cigintung atau sebaliknya.
Atas peristiwa itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Cilacap Drs. Wijonardi, M.M., bersama tim kembali turun ke lokasi untuk monitoring dan mengambil kebijakan yang dianggap perlu dalam kaitan percepatan penanganan kejadian longsor, sebagaimana seperti yang telah dilakukan sebelumnya di Desa Kutabima.
Pada kesempatan itu, Wijonardi juga mewanti-wanti warga desa setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan yang bisa saja terjadi. Di sisi lain, Wijonardi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memanfaatkan areal yang rawan longsor sebagai lahan persawahan maupun kolam ikan. Dia meminta agar warga setempat menanam jenis pohon yang kuat dan produktif serta bernilai ekonomis.
“Ini bisa saja terjadi lagi. Kita harus antisipasi dan selalu waspada, khususnya apabila terjadi hujan lebih dari satu jam,” jelas Wijonardi.
“Kita juga harus ganti dengan tanaman kuat. Jangan sawah atau kolam ikan,” imbuhnya.
Tiga Sungai Meluap, Lima Desa Kebanjiran
Hujan dengan intensitas tinggi belum beranjak dari wilayah barat Kabupaten Cilacap hingga Rabu (20/4). Hal itu kemudian memicu terjadinya luapan tiga sungai, yakni Sungai Cigugeumuh, Sungai Cijalu dan Sungai Cilaca, setelah tidak mampu menampung debit air dari hujan.
Berdasarkan kaji cepat UPTD BPBD Majenang, Sungai Cigugeumuh yang meluap telah merendam permukiman warga Desa Salebu di Kecamatan Majenang, dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10-100 sentimeter. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, warga yang terdampak masih dalam proses pendataan.
Limpahan aliran Sungai Cigugeumuh yang menuju ke barat, ditambah luapan Sungai Cilaca setelah hujan lebat juga memicu terjadinya banjir di permukiman warga dan pasar Karanggendot, Desa Limbangan di Kecamatan Wanareja. Sedikitnya 75 rumah yang ditinggali 110 jiwa dari 95 KK terendam dengan TMA 30 sentimeter.