Kazakhtan, Sonora.Id - Di tengah cuaca ibu kota lama Kazakhstan yang cukup sejuk, pada hari Rabu, tanggal 20 April 2022, Duta Besar RI untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan bersama Tim KBRI Nur-Sultan mengadakan silaturahmi dengan jurnalis dan influencer Kazakhstan. Di forum tersebut Dubes Fadjroel menyampaikan urgensi media dalam menyukseskan agenda diplomasi.
Menurut Fadjroel sebagai orang media dan juga mantan Juru Bicara Presiden, saya menyadari begitu pentingnya media untuk menjalankan agenda diplomasi kami di KBRI. Untuk mengabarkan kekayaan budaya, ekonomi, sosial dan segala hal tentang Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan dan Tajikistan.
Dubes Fadjroel juga menjelaskan terkait visi diplomasi ekonomi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden mengatakan bahwa setiap duta besar harus menggalakkan 70-80% diplomasi ekonomi.
“KBRI Nur-Sultan telah berkomunikasi dengan lebih 10 pengusaha Indonesia yang sudah berminat masuk di Kazakhstan. Demikian sebaliknya, sudah berjumpa juga dengan beberapa pengusaha Kazakhstan yang tertarik menanamkan investasi di Indonesia,” kata Fadjroel.
Dalam acara yang diinisiasi oleh Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya (Pensosbud) KBRI Nur-Sultan tersebut, Dubes Fadjroel juga menguraikan tentang rencananya menjalankan Pentahelix Diplomacy. Pihaknya akan menjalankan Pentahelix Diplomasi. Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, komunitas, pelaku usaha dan media. KBRI Nursultan sudah melakukan meeting business dengan pengusaha Kazakhstan.
"Kami sudah berkunjung ke Alfaraby University, kemudian malam ini bertemu dengan teman-teman media. Besok akan berkunjung ke komunitas Pencak Silat Kazakhstan. Selanjutnya, hari Jumat kami akan bertemu dengan pihak pemerintah, Akim Almaty," tambah Fadjroel.
Mantan Juru Bicara Presiden tersebut juga memaparkan terkait rencana Presiden Jokowi untuk menciptakan 10 Bali baru di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendorong pemerataan pembangunan dan menciptakan pertumbuhan pasca pelemahan ekonomi karena pandemi Covid-19.
Di forum silaturahmi yang dihadiri oleh petinggi media, wartawan, aktor, dan youtuber tersebut, Dubes Fadjroel juga menjelaskan terkait pentingnya agenda diplomatik melalui pendekatan kebudayaan karena akan lebih mudah untuk diterima.
“Tari, tulisan, dan film akan menjadi bagian dari kegiatan diplomasi. Diantara semua profesi yang pernah saya lalui, menjadi penulis menurut saya yang paling spesial,” tegasnya.
Terakhir, aktivis demokrasi tersebut menyampaikan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk kemajuan bersama. Agenda KBRI Nur-Sultan bersama jurnalis ke depan ada tiga yakni kolaborasi, kolaborasi, dan kolaborasi.