Dijebol Pakai Buldozer, Jejak Sejarah Benteng Keraton Kartasura Hancur

23 April 2022 16:50 WIB
Jejak Sejarah Benteng Keraton Kartasura Hancur
Jejak Sejarah Benteng Keraton Kartasura Hancur ( Instagram @soloinfo)

Solo, Sonora.ID - Pada kamis (21/4/2022), pagar tembok situs peninggalan reruntuhan Keraton Kartasura di Kampung Krapyak Kulon, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dijebol oleh orang.

Ahli sejarah meyakini bahwa, Keraton Kartasura sudah berdiri sejak tahun 1680.

Tembok pagar keraton Kartasura ini usianya sudah lebih dari Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Kejadian ini dimulai dari seorang pria yang membeli tanah bersertifikat SHM, yang mencakup sebagian wilayah dari Keraton Kartasura termasuk dari dinding tembok pembatas yang sekarang roboh tersebut. Untuk dilaksanakannya proyek pembangunan.

Menurut Juru Pelihara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Fredo Chandra Kusuma mengatakan bahwa kejadian ini memang benar.

“Saya mendapat laporan kemarin jam 15.00 WIB. Dijebolnya 3 meter,” tutur Fredo.

Fredo juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melapor ke perangkat Kelurahan dan Kecamatan untuk segera ditindaklanjuti dan dihentikan pengerjaan proyeknya.

Tembok reruntuhan Keraton Kartasura ini pada tahun 2020, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) baru saja melimpahkan aset tersebut kepada Disdikbud Kabupaten Sukoharjo. Dan dari Disdikbud sudah langsung dibuatkan tim untuk mendaftarkan bangunan peninggalan bersejarah tersebut ke tim nasional.

“Bulan Maret kemarin baru dikaji dan diukur. Tiba-tiba ini sudah dijebol. Saya dan teman-teman komunitas yang merawatnya juga sedih. Ibaratnya batu bata jatuh saja kita kembalikan, ini malah dijebol,” jelasnya.

Baca Juga: Antre 30 Menit Demi Minyak Goreng Murah, Warga Penuhi Keraton Solo

Sementara itu, dari penggiat sejarah sangat menyayangkan aksi perobohan benteng Keraton Kartasura di Kabupaten Sukoharjo.

Ketua Solo Societeit, Dani Saptoni merasa miris melihat kejadian tersebut. “Wah, sangat menyayangkan njih, ini saya baru saja melihat video pengrusakannya, wah miris sekali,” ujarnya.

Dani juga tak menyangka jika perobohan tersebut menggunakan alat berat buldozer. Ia juga menuturkan apapun alasan penjebolan tersebut, benda artefak sejarah tidak sepatutnya diperlukan seperti itu. Karena imbas dari perobohan tersebut bisa memiliki efek besar jika terus dibiarkan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm