Bukan Wujud Protes, Seniman Reog Ponorogo Tampil Pada Acara Sejuk Ramadhan di Plaza Manahan

25 April 2022 16:00 WIB
Ilustrasi Reog Ponorogo
Ilustrasi Reog Ponorogo ( Antara via kompas.com)

 

Solo, Sonora.ID - Pemerintah Kota Solo sedang gencar mengadakan event-event untuk memeriahkan Ramadhan.

Salah satunya adalah pagelaran Sejuk Ramadhan yang diadakan di Plaza Manahan pada Minggu sore (24/04/2022) kemarin.

Selain adanya pasar takjil, rupanya terdapat penampilan dari paguyuban Reog Ponorogo dari Kota Solo.

Jangan salah, mereka menggelar aksi ini bukan sebagai bentuk protes akibat Reog Ponorogo yang diklaim sebagai milik Negara Malaysia, namun untuk menghibur para warga yang sedang berpuasa dan berburu takjil.

Agung Setiono, selaku Ketua Paguyuban Reog Ponorogo Surakarta Hadiningrat mengatakan pertunjukan sore itu murni untuk berbagi kebahagiaan dengan warga sekitar.

“Kita menghormati, di bulan suci Ramadhan ada rutinitas takjil. Kita disini dari grup Reog se-Surakarta mempunyai ide untuk saling solidaritas.” Ungkapnya.

Menurut penuturan Agung, ada banyak sekali grup Reog di Kota Solo. Sekitar 34 grup yang terbagi di beberapa kelurahan.

Ternyata selain menggelar pertunjukan reog, paguyuban ini juga membagikan takjil gratis.

“Kita perform sekitar 30 menit, lalu kita bagikan takjil 1.700 bungkus ke masyarakat.” tambahnya.

Baca Juga: Khidmat, 1000 Tumpeng Dikirab Keraton Solo Peringati Malam Selikuran

Beberapa waktu lalu, paguyuban reog yang berada di beberapa daerah sempat menggelar aksi terkait Malaysia yang mengklaim Reog Ponorogo sebagai warisan budayanya.

Agung menegaskan bahwa pertunjukan reog di Plaza Senayan ini bukanlah lanjutan dari aksi tersebut.

Aksi tersebut murni untuk menghormati mereka yang sedang berpuasa dengan memberikan sedikit hiburan.

Agung juga mengatakan bahwa ada ratusan anggota yang tergabung dalam pagelaran tersebut.

Karena pagelaran tersebut pun diikuti oleh lebih dari 10 grup, sedangkan 1 grup bisa membawa 20 anggota atau lebih.

Pagelaran Sejuk Ramadhan dan pertunjukan reog ini sebagai wujud cinta terhadap budaya yang ada di Indonesia.

Hal ini juga dapat menghidupkan komunitas reog yang ada di kota Solo. Agung juga menjelaskan bahwa dalam pertunjukan ini mulai pelaku seni reog, pecinta reog, penikmat hingga penggemar reog bersatu untuk mengikuti kalender tahunan Pemerintah Kota Solo.

Baca Juga: Acara Safari Ramadan, PLN Serahkan Molisa dan Salurkan Bantuan untuk Dhuafa

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm