Sonora.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Senin (25/4) lalu kembali menyelenggarakan seri webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
Webinar yang mengangkat tema “Struktur Kurikulum Merdeka” ini membahas secara mendalam struktur kurikulum merdeka dan implikasinya pada perubahan mata pelajaran serta pada beban kerja guru.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo dalam keterangan tertulis yang kami terima Kamis (28/04/2022) menegaskan bahwa perubahan paradigma kurikulum merupakan salah satu kebijakan Kemendikbudristek yang bersama-sama dirancang demi cita-cita Merdeka Belajar untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Anindito menjelaskan terdapat dua dimensi dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut, yaitu dimensi kualitas dan keadilan.
“Pada dimensi kualitas, kita ingin memastikan agar semua anak, semua peserta didik, mendapatkan pengalaman belajar yang membuat mereka bisa memiliki karakter dan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi masa depannya. Inilah definisi pendidikan yang berkualitas,” kata Anindito.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut IAEI Akan Menyusun Kurikulum Standar Keahlian Perbankan Syariah
Sedangkan untuk dimensi keadilan, Anindito menjelaskan, Kemendikbud ingin memastikan bahwa kesempatan mendapatkan pendidikan berkualitas dapat diberikan secara adil kepada semua anak terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, budaya, atau di mana mereka tinggal.
Oleh karena itu, kebijakan Merdeka Belajar mempunyai nuansa atau sifat asimetris. Anindito menambahkan, Kemendikbud juga ingin memberi target, intervensi, dan program yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Sehingga, program-program yang dirancang itu tidak dimaksudkan untuk menyeragamkan intervensinya, tapi justru untuk memberi ruang bagi intervensi yang kontekstual.
Berbagai praktik baik dari Kemendikbudristek dan guru dibagikan dalam kegiatan seri webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dengan tema “Struktur Kurikulum Merdeka”.
Webinar ini diselenggarakan juga sebagai ruang komunikasi dan publikasi kepada masyarakat khususnya guru dan tenaga kependidikan untuk berbagi pengetahuan mengenai implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan dukungan teknologi platform Merdeka Mengajar, diharapkan setiap sekolah dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini dengan baik.
Baca Juga: Dua Bulan Belajar di Rumah, Kak Seto: Mohon Sekolah Tidak Kaku dengan Kurikulum