Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melepas keberangkatan 5.748 warga Jateng yang ikut dalam program mudik gratis yang berlangsung di Lapangan Museum Purna Bhakti Pertiwi, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Kamis (28/04/2022). (
Theresia Olivia Itran)
Sonora.ID -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melepas keberangkatan 5.748 warga Jateng yang ikut dalam program mudik gratis yang berlangsung di Lapangan Museum Purna Bhakti Pertiwi, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Kamis (28/04/2022).
Mereka diberangkatkan menggunakan 126 bus bantuan dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bupati atau wali kota dan Bank Jateng.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menjelaskan bahwa setelah 2 tahun pandemi covid-19 tidak diadakan mudik lebaran, maka tahun ini dengan kasus covid yang terkendali, dan syarat pemudik yang sudah harus di vaksin covid-19 booster, maka program Mudik Lebaran Gratis kembali digelar.
"2 tahun yang lalu kan kita gabisa mudik ya. Kemarin kita juga belum ada kepastian apakah mudik diijinkan atau tidak. Alhamdulillah Pak Presiden mengijinkan dan covid juga mulai turun dan insyaalah terkendali. Maka kemudian ada satu syarat, mereka yang mau mudik harus booster. Dan itu ternyata bisa bikin mereka bersemangat dan kita dorong semua terlibat, rencana mau kita batal, sehingga kita hidupkan lagi bantuan kabupaten, kota, perusahaan junya nyumbang, bank jateng, bumd-bumd," ujar Ganjar.
Untuk itu Ganjar optimis, masa mudik lebaran tahun 2022 akan dapat dimanfaatkan untuk turut mengungkit perekonomian.
"Saya melihat mereka senang. Maka kita pesankan agar bisa jaga diri dan ini akan mengungkit ekonomi. Kemrin kita pantau mudik luar biasa, dan Jateng jadi tujuan utama ini yang betul-betul kita manfaatkan utk kembalinya ekonomi, dan mereka berbahagia," ungkapnya
Selain itu, Ganjar juga memastikan koordinasi dengan berbagai pihak, agar mudik lebaran tahun ini berjalan dengan aman, tanpa terjadinya lonjakan kasus covid19.
"Koordinasinya memang berat, koordinasi di lapangan dengan kepolisian, dengan pemda, itu tidak gampang. Makanya di seluruh arus kita juga kasi dukungan kesehatan, kita edukasi terus, itu kemapa harus di booster," jelas Ganjar.
Ganjar pun menilai masa ramadan dengan sudah diperbolehkannya Salat Tarawih berjamaah yang sudah berjalan lebih dari setelah bulah dan tanpa lonjakan kasus, dapat menjadi indikator kekebalan tubuh masyarakat yang sudah cukup baik, sehingga mudik lebaran diharapkan akan berjalan aman, tanpa adanya lonjakan kasus pasca lebaran nanti.
Ganjar pun menghimbau, agar pada malam takbiran nanti, masyarakat dapat melakukannya di rumah ataupun Masjid setempat, tanpa arak-arakan yang dapat mengundang kerumunan.
"Nanti kita titip, kalau sudah di kampung, kita mau lebaran, ya kalau takbirannya di rumah aja, boleh di Masjid boleh di Musholah. Gak usah arak-arakan di jalan, gak usah beli petasan, beli makanan aja, itu lebih baik," pesan Ganjar.
Program mudik, lanjut Ganjar memang tidak hanya sekadar sungkem kepada orang tua dan kerabat.
Menurutnya, disamping nilai-nilai religiusitas dan spiritualitas, ada dampak lain yang sangat besar dari rutinitas tahunan bangsa Indonesia itu.
Dampak itu lanjut dia salah satunya adalah ekonomi. Banyaknya pemudik yang datang dari kota ke kampung halaman, bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah masing-masing.
"Makanya kemarin-kemarin saya minta ke bupati/wali kota ayo disiapkan. Apa saja potensi yang ada di daerah yang bisa dikembangkan secara ekonomi untuk menyambut program mudik ini," imbuhnya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan dengan menggelar pelatihan kepada para pelaku UMKM di Jateng. Mereka dilatih serta didampingi agar bisa berkualitas.
"Maka kita dorong agar mereka para pemudik ini, nanti kalau belanja ya yang umkm. Yang punya temen, punya tetangga itu diborong sehingga itu nilai ekonominya akan tumbuh," tandasnya.