Makassar, Sonora.ID - Jamaah An Nadzir di Kabupaten Gowa akan merayakan Idul Fitri pada Minggu, 1 Mei 2022 atau lebih cepat sehari dari ketetapan Pemerintah.

Kendati begitu, jamaah yang identik dengan rambut pirang serta jubah hitam itu hingga kini masih melakukan pemantauan hilal untuk memastikan jatuhnya 1 Syawal 1443 Hijriyah.

"Dari hasil pengamatan tim pemantau kami, 1 Syawal jatuh hari Minggu, 1 Mei," ujar Pimpinan An Nadzir, Ustadz Samiruddin Pademmui saat dikonfirmasi via telepon selular, Sabtu (30/4/22).

Samiruddin mengatakan, pemantauan hilal dilakukan oleh tujuh orang. Dari hasil pengamatan mereka, pergantian bulan kemungkinan terjadi pada Sabtu, 30 April 2022, sore hari. Dengan demikian, Idul Fitri akan dirayakan keesokan harinya.

"Artinya puasa kita pas karena kita menetapkan 1 Ramadan itu 2 April," ujarnya.

Penentuan awal ramadan dan 1 syawal oleh jemaah An Nadzir berbeda dengan pemerintah dan Muhammadiyah. Kata Saimuddin, Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau berdasarkan penghitungan astronomis.

Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Lebaran Dilaksanakan? Ini Jadwal dan Link Live Streamingnya!

Sementara pemerintah menggunakan metode rukyat pengamatan bulan dengan alat yang modern. Berbeda dengan An Nadzir yang hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Seperti pengamatan pasang-surut air laut dan mengamati perjalanan bulan. Kami tidak punya alat-alat modern seperti teleskop," ucapnya.

Metode tersebut juga digunakan saat akan menentukan 1 Ramadan. Saimuddin menyebut, metode yang mereka pakai sesuai ajaran Rasulullah.

Meski tanpa alat canggih, jamaah An-Nadzir mengklaim metode perhitungannya tak pernah salah.

Guna memastikan, pihaknya selalu membandingkan hasil pantauan dengan aplikasi astronomi di internet.

Baca Juga: Kapan Lebaran 2022? Berikut Jawaban dari Pemerintah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah