Melalui revitalisasi, saat ini terminal bukan sekadar terminal bus biasa, tetapi memiliki fasilitas ruang serbaguna yang bisa dipergunakan untuk berbagai kegiatan.
Seperti, pelayanan publik, pameran, konser musik, pernikahan, kegiatan seni budaya, olahraga, kuliner, dan kegiatan lainnya.
Hal ini menjadi konsep baru dimana terminal terintegrasi dengan pusat kegiatan masyarakat, yang diharapkan mampu menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru.
“Sekarang terminal-terminal ini menjadi baik. Tadi saya masuk Terminal Mangkang sudah bagus dan bersih dengan konsep mall. Di Tirtonadi juga bersih, dengan konsep hub pusat kegiatan masyarakat. Begitupun di Purwokerto, terminalnya juga menjadi pusat kegiatan masyarakat,” ujar Menhub.
Setelah direvitalisasi, Terminal Penumpang Tipe A Mangkang saat ini memiliki Mal Pelayanan Publik di lantai 2.
Fasilitas ini merupakan dukungan kerja sama dari Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang.
Sementara di lantai 1, terdapat fasilitas kegiatan komersial yang melibatkan peran serta dari pelaku UMKM.
“Sekarang Terminal Mangkang sudah masuk 350 bus, sebelumnya hanya 20 bus. Masyarakat kalau mau mendapatkan pelayanan publik seperti perizinan cukup datang ke sini saja. Ini telah memberikan suatu kegembiraan bagi kita,” sebut Menhub.
Menhub berharap adanya sinergitas yang baik antara Kemenhub dengan Pemerintah Daerah di Jateng, dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mewujudkan peningkatan pelayanan transportasi jalan yang selamat, aman, dan nyaman.
“Tolong ini dikelola dengan baik, antara pemerintah pusat dan daerah, ini aset bersama-sama,” ucap Menhub.
Pada kesempatan ini Menhub juga melepas program angkutan balik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Program ini diharapkan dapat menekan penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh dan dapat mengurangi kepadatan jalan baik pada saat arus mudik maupun arus balik.
Turut hadir Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi.