Bocah cantik itu tinggal di sebuah pemukiman padat penduduk di Jakarta. Kondisi rumahnya sempit dan memprihatinkan. Tumpukan barang-barang terlihat di sana-sini.
Dalam pengakuannya, Elin setiap harinya mengumpulkan uang sekitar Rp 60 ribu untuk kehidupan sehari-harinya.
"Rp 90 ribu, buat setoran Rp 30 ribu," lanjut dia.
"Pengin bantu uwak juga, iya (untuk kebutuhan sehari-hari)," ujarnya.
Tak hanya itu, Elin mengaku kerap ada orang yang ingin mengadopsinya sebagai anak. Namun ia justru takut dan memilih untuk segera kabur.
Diakuinya jika dirinya takut jika ada orang yang berniat jahat padanya.
"Saya kabur, pas dia ngomong gitu (adopsi), saya langsung kabur," ujarnya.
Bahkan, menurut pengakuan Leni, banyak orang yang mengaku ingin menyekolahkannya.
Namun, hal itu ia tolak lantaran tak ingin terjadi hal buruk padanya.
"(Yang ngajak) Kadang bapak-bapak," ungkapnya.
"Katanya 'Ayo ikut, jadi anak saya aja, entar saya urus, saya sekolahin,' saya bilang saya sudah sekolah," terang Leni.
Baca Juga: Seorang Pengemis Meninggal, Tinggalkan Rp 17 Miliar untuk Keluarga
Sumber: Grid.ID