Caymi mengaku kecanduannya dimulai setelah mengonsumsi tablet pereda rasa sakit pada usia 9 tahun.
Saat itu, Caymi menderita patah tulang di pergelangan kakinya sehingga harus mengonsumsi Vicodin sesuai resep dokter.
Vicodin adalah obat jenis opioid yang biasa digunakan untuk meringankan rasa sakit pasien.
Ia terpaksa mengonsumsi vicodin terus-menerus karena mengalami patang tulang berulang kali,
"Aku punya tulang yang rentan saat berumur 9 tahun, jadi banyak terjadi (patah tulang) sehingga aku terus mendapatkan tablet tersebut."
"Saat berumur 15 tahun, barulah aku sadar ternyata sudah kecanduan." kata Caymi.
Kala itu, Caymi dapat dengan mudah mengakses obat-obatan itu karena orang tuanya tidak peduli.
Bahkan, ia mengaku sempat tidak bisa beraktivitas tanpa mengonsumsi vicodin setiap 3 atau 4 jam sekali.
"Jika tidak, aku jadi sakau," ungkapnya.
Ketika sudah berusia 18 tahun, akhirnya Caymi berhasil sembuh dari ketergantungannya terhadap narkoba setelah 3 bulan rehabilitasi.
Namun, kerusakan giginya malah semakin parah sehingga Caymi tidak dapat mengonsumsi makanan.
"Aku mencoba untuk melanjutkan hidup seperti biasa selama 18 bulan, meskipun gigiku mulai rusak dan muncul lubang-lubang hitam," kata Caymi.
"Saat itu seperti tidak ada yang bisa kulakukan untuk menghentikannya, dan aku tidak punya cukup uang untuk mengunjungi dokter gigi."
Setelah berupaya untuk melakukan operasi pencabutan gigi, akhirnya semua gigi Caymi yang bermasalah bisa dicabut.
"Aku akhirnya bahagia untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir." kata Caymi.
Baca Juga: Baru Menghirup Udara Bebas, Rumor Perceraian Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie Makin Jelas?