Banjarmasin, Sonora.ID - Berbeda dengan tahun sebelumnya, arus balik mudik lebaran 1443 H tampaknya tidak membuat kekhawatiran Pemerintah Kota (Pemko) terhadap penularan covid-19.
Jika pada lebaran tahun lalu jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) gencar melakukan tracking terhadap warga yang masuk ke Banjarmasin, namun untuk lebaran kali ini hal tersebut tidak begitu digencarkan.
Alasannya, karena pada lebaran tahun ini memang tidak ada kebijakan pengetatan aktivitas warga.
"Tidak ada pengetatan. Kita hanya menelusur pasien yang terdeteksi covid-19 dari Puskesmas," ucap Muhammad Ramdhan, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin di sela-sela FGD Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di salah satu hotel, Selasa (10/5).
arBaca Juga: Arus Balik di Bandara Internasional Supadio Pontianak Tembus 9.600 Penumpang Per Hari
Ia menyebut, tracking tetap akan dilakukan melalui Tenaga Kesehatan (Nakes) di puskesmas. Terutama di daerah-daerah yang ada ditemukan kasus covid-19
"Trend kasusnya memang sudah jauh menurun. Kita lihat data terakhir ada 9 kasus dan semuanya Isoman," jelasnya.
Ia melanjutkan, disamping karena memang tidak ada pengetatan, capaian vaksinasi covid-19 di kota berjuluk seribu sungai ini diklaim sudah mencapai 92,65 persen.
Meskipun diakuinya, bahwa capain vaksinasi lansia dan anak masih di bawah target 70 persen.
Hal ini juga lanjutnya yang membuat Kota Banjarmasin kembali berada dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.