Sonora.ID - DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok mendukung mosi tidak percaya 38 anggota DPRD Kota Depok kepada Wali Kota Mohammad Idris. Anggota DPRD Kota Depok dari PSI, Oparis Simanjuntak, ikut di dalamnya.
“Sikap PSI jelas bahwa Wali Kota yang tidak transparan harus dilawan. Penggunan uang rakyat harus dipertanggungjawabkan secara jelas. Tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan,” kata Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra, dalam keterangan tertulis, Rabu 11 Mei 2022.
Mosi tidak percaya dipicu pada Rapat Paripurna 27 April 2022 saat anggota DPRD Oparis Simanjuntak menanyakan hal terkait Kartu Depok Sejahtera (KDS) kepada Wali Kota.
“KDS diberikan kepada anak usia SMA yang seharusnya menjadi kewenangan Pemprov Jawa Barat. Kenapa tidak diberikan kepada anak usia SD dan SMP saja?” kata Oparis.
Sidang paripurna ini diakhiri dengan aksi walkout 38 anggota DPRD dari 6 fraksi.
Hanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak melakukannya. Seperti diketahui, PKS merupakan partai asal Wali Kota Muhammad Idris.
Baca Juga: Tok! Ketum PSI Giring Mundur dari Capres 2024: Masyarakat Suka Jokowi
Persoalan KDS sejak awal menjadi perhatian DPD PSI Kota Depok karena alokasi dana yang tidak transparan dan sejumlah ketidakberesan lain.
“Sampai hari ini tidak transparan soal jumlah yang dialokasikan dan pendataannya. Juga tidak transparannya rekrutmen koordinator pendataan yang sangat terindikasi dipenuhi kader partai penguasa. Terkesan memang proyek ini sangat sarat muatan politisnya,” kata Icuk.
Icuk menambahkan, “Yang paling sangat disayangkan adalah usia penerima juga disasar untuk mereka yang akan menjadi calon pemilih di Pemilu 2024, padahal mereka yang sudah duduk di SMA yang menjadi tanggungjawab Pemprov Jabar.”
Selanjutnya, warna kartu sangat terlihat disesuaikan dengan warna partai asal Wali Kota dan foto Wali Kota dan Wawalkot juga terpampang di KDS. Icuk menyatakan, Pemkot Depok tidak mengerti akan prioritas dan tugasnya sebagai pengguna APBD.
“Masih banyak prioritas yang harus segera dibenahi Pemkot terkait fasilitas pendidikan. Misalnya, rusaknya sejumlah sekolah atau kurangnya SMP negeri. Namun fokus mereka hanya menjaga bagaimana partainya tetap terus berkuasa,” pungkas Icuk.
Baca Juga: Giring Ganesha Pernah di DO, Jubir PSI Ariyo Bimmo Menilai Tak Ada yang Salah