Palembang, Sonora.ID – Setiap tanggal 12 Mei, diperingati sebagai hari Perawat Internasional. Bagaimana suka duka menjadi seorang perawat?
Desi Natalia Tabrani, salah seorang perawat di rumah sakit swasta menceritakannya kepada Sonora (12/05/2022).
“Pada tahun 2001 ayah sakit dan dirawat di rumah sakit swasta di Palembang. Saya memperhatikan profesi ini, enak bisa membantu orang lain. Perawat orangnya baik, ramah, bisa baca karakter pasien, sabar melayani pasien meskipun rewel,” ujarnya.
Desi sudah menjadi perawat sejak 2005 atau selama 17 tahun.
Menjadi perawat bisa membantu orang lain, ada kesenangan tersendiri.
Ilmu yang diperoleh di rumah sakit saat menolong pasien bisa diterapkan ke keluarga atau orang tua yang sakit.
Baca Juga: Tinggalkan Indonesia, Penyanyi Ini Pilih Jadi Perawat Lansia di Australia
“Senang melihat pasien datang dalam keadaan sakit dan pulang dalam keadaan sehat. Ada kebahagiaan sendiri,” ujarnya.
Desi sempat bekerja sebagai perawat di Saudi Arabia.
Ia merasa senang karena bisa berada di kota suci umat islam.
Saat ini ia sudah bekeluarga, ia harus pintar membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga karena harus kerja shift.
“Menjadi perawat lebih banyak sukanya dari dukanya,” tutupnya.