Masalah tinja ini, menurut dia, harus diperhatikan pembuatannya secara benar. Pasalnya, sebanyak 1 gram limbah tinja saja sudah mengandung 3 miliar bakteri, sedangkan tiap orang bisa membuang 250 gram tinja per hari.
Ketua KSM Semali Asri Fahrudin mengatakan, pembangunan 40 jamban keluarga tersebut setidaknya bisa membantu 160 jiwa untuk buang air besar (BAB) secara benar.
Desa Pucungrejo juga masih memiliki pekerjaan rumah, yaitu menggerakkan sekitar 200 keluarga lainnya untuk membangun jamban sehat dan tidak BAB sembarangan. Namun, tugas itu tak mudah dilakukan karena rata-rata dari mereka enggan untuk membongkar rumah.
Alasan demi sanitasi dan penyediaan air bersih pun biasanya juga tidak cukup manjur untuk mendorong mereka membangun jamban sehat.
”Alasan demi penyediaan air bersih mendadak mentah karena banyak warga di Desa Pucungrejo sudah menjadi pelanggan PDAM,” ujarnya. Meski demikian, Fahrudin tetap berusaha membujuk dan tidak henti memberikan sosialiasi tentang manfaat penting jamban sehat kepada warga.