Gretta Irene pun penasaran apakah sebenarnya cerita tentang KKN di Desa Penari ini benar-benar kisah nyata atau sekedar fiktif.
"Menurut kamu itu nyata atau nggak?" tanya Gretta Irene.
"Kalau dari kejadian atau apa yang dialami sama beberapa orang itu bener-bener cerita nyata.
Tapi kalau dari cerita ini sendiri kan karena memang si Simple Man-nya sendiri story telling banget ya,
dia biasa cerita tentang hal-hal horor jadi cerita ini dibumbu-bumbuin," jawab Frisslly Herlind.
Berdasarkan pemaparan dari Frissly Herlind, ada bagian cerita KKN di Desa Penari yang didramatisasi.
Salah satunya adalah bagian ketika seluruh anggota KKN diganggu oleh makhluk halu setiap hari.
"Kalau dari cerita dia (Simple Man) yang jauh banget itu lebih ke yang mereka dapat gangguan selama satu hari full, terus besoknya lagi diganggu lagi.
Karna biasanya kalau untuk makhluk-makhluk kayak gitu ngasih gangguan tu nggak bisa setiap malam atau setiap hari.
Mereka butuh energi, capek," tutur Frissly.
Meski begitu kini kisah dari KKN di Desa Penari begitu laris manis dan ditonton oleh 3 juta penonton di Indonesia.
Kabarnya untuk memproduksi film ini, diperlukan biaya sampai 15 milyar rupiah.