Solo, Sonora.ID - Pembangunan Tirtamas Water Park Solo yang berada di Kecamatan Jebres rupanya masih belum selesai.
Hal itu membuat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming bertanya-tanya kenapa pembangunan bisa selambat itu, padahal peletakan batu pertama sudah dilakukan sejak bulan Juli tahun 2020.
Proyek pembangunan wisata rekreasi air ini dikerjakan dalam dua tahap dengan nilai investasi sebesar Rp50 Miliar.
Padahal direncanakan jika pembangunan tahap pertama akan selesai pada Desember 2022, namun hingga bulan ini pembangunan tahap pertama baru selesai separuhnya.
“(Kecewa) lha ra rampung-rampung, ya proses (pembangunan) tapi lambat. Makanya mau tak oyak-oyak,” uangkapnya.
Baca Juga: Flyover Purwosari Solo Dicorat-coret, Satpol PP Pergoki Pelaku
Gibran juga mengatakan dirinya sedang gencar meminta kepada pihak investor utama yaitu PT Artha Tirta Mulia agar tahap pertama pembangunan ini dapat segera dirampungkan.
Selain itu, Proyek Pembangunan Tirtamas Water Park Solo ini diprediksi akan rampung 100 persen dalam kurun waktu satu tahun lagi.
Menurut investor lama, pembangunan ini sedikit terhambat karena adanya pandemi Covid’19 dan beberapa faktor salah satunya karena kontur tanah yang berubah-ubah.
Lebih lanjut, Walikota Solo ini akan mengambil tindakan tegas terkait pembangunan tahap pertama yang harus dirampungkan akhir tahun ini.
“Kita lihat Desember rampung pora? Coba lihat dulu dia komitmen tidak, Desember rampung tidak,” tegasnya.
Di satu sisi, Direktur PT Artha Tirta Mulia, Mulyono Sadeli mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi lambatnya pembangunan Tirtamas Water Park Solo.
Di antaranya adalah turunnya kontur tanah hingga 17 meter. Padahal untuk kolam renang, diperlukan tanah datar.
“Karena kolam renang kan harus datar. Sehingga kita harus membuat trap-trap. Awalnya masih hutan dulu. Jadi kami masuk sini itu belum land clearing,” jelasnya.
Baca Juga: Dialihfungsikan Menjadi Food Court, Kawasan PKL Selter Manahan Mulai Dibongkar
Selain kondisi tanah yang sempat turun, pembangunan juga terhambat karena kondisi cuaca tidak menentu.
Namun meski begitu, pihaknya terus melakukan pembangunan tahap pertama termasuk untuk pembangunan pondasi.
“Kemarin hujan terus. Fondasi itu agak terhambat karena hujan. Sehingga sangat kesulitan dengan kondisi hujan. Dan pekerjaan kolam renang ini semua di bawah tanah. Itu kesulitannya di teknis. Karena ada kontur yang diperbaiki,” ungkapnya lebih lanjut.