Pontianak, Sonora.ID - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Sarawak, Malaysia, melakukan audiensi bersama Gubernur Kalimantan Barat, Indonesia, dan jajaran, di Ruang Kerja Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (19/5/22).
Kunjungan ini dalam rangka melaporkan pembukaan perbatasan Indonesia-Malaysia sejak tanggal 1 April 2022 di PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar.
Sementara itu, di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas, kendaraan pribadi sudah mulai diizinkan keluar masuk sejak tanggal 15 April 2022.
Konjen RI di Kuching, Raden Sigit Witjaksono, berharap lintas barang yang hingga saat ini belum diaktifkan, bisa segera dibuka. Hal ini dinilai sangat potensial bagi kedua negara.
Baca Juga: 387 PNS Kota Pontianak Formasi 2019 Terima Surat Keputusan
“Harapan dari Sarawak yakni kita bisa segera mengaktivasi dan normalisasi kerjasama perdagangan,” pinta Sigit Witjaksono.
Terdapat dua pintu perbatasan yang harus diperbaiki dan dilengkapi dengan CIQS, serta perlu ada pembenahan di PLBN Aruk.
“Semua pihak harus bersatu padu untuk melengkapi PLBN yang saat ini masih belum terbuka. Gubernur Kalbar juga menyampaikan potensi ekonomi Kalbar dan kerjasama perdagangan yang cukup besar,” tuturnya.
Ditandatanganinya MoU ketenagakerjaan yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, pada tanggal 1 April 2022, menjadi payung One Canal System, mulai dari perekrutan hingga penempatan di Sarawak, Malaysia.
Baca Juga: Antisipasi PMK, Pemkot Pontianak Uji Sampel 13 Ekor Sapi di Empat Kecamatan
Oleh sebab itu, Konsulat Jenderal RI di Kuching akan mengawal lalu lintas manusia agar lebih aman dan lancar.
Sigit mengatakan pembukaan PLBN secara bertahap dimulai dari PLBN Entikong sejak 15 April 2022 yang mengizinkan lalu lintas manusia dan kendaraan pribadi. Hal yang sama juga diterapkan di PLBN Aruk.
“Tapi, yang kita harapkan kedepan adalah lalu lintas kendaraan umum dan barang. Mudah-mudahan semua stakeholder bisa menyiapkan semuanya. Kemudian, dalam waktu dekat, akan ada pengiriman pertama berupa gula aren. Kalau pengiriman ini berhasil, maka bisa mengawali lalu lintas barang di perbatasan,” tutupnya.