Palembang, Sonora.ID – Bulan Mei adalah bulan imunisasi anak nasional, semua anak yang belum lengkap imunisasinya harus dikejar. Dr. Rismarini, Sp. A(K) kepada Sonora (23/05/2022) mengatakan imunisasi adalah upaya untuk mencegah penularan penyakit-penyakit berbahaya pada anak, sejauh ini sudah berhasil ditekan kejadiannya seperti TBC, Difteri, Tetanus, polio, hepatitis B, campak. Penyakit itu sudah berkurang jumlahnya atau kematian yang diakibatkannya.
“Hanya saja saat pandemi aktivitas keluar rumah dibatasi sehingga banyak ibu-ibu tidak membawa anaknya untuk melengkapi imunisasi di faskes. Dikhawatirkan terjadi kejadian luar biasa, kasus-kasus yang selama ini berhasil dicegah dengan imunisasi,” ujarnya.
Data kemenkes terdapat 2 juta anak yang tidak lengkap imunisasi dasar selama pandemic. Ini berbahaya bila tidak dilakukan interferensi secepatnya.
Baca Juga: Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahun 2022 Resmi Dimulai
“Itulah sekarang ada bulan imuniasi anak nasional, ayo dilengkapi bagi yang belum lengkap,” ujarnya.
Imunisasi ada dua, imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar antara lain BCG untuk TBC, satu kali. DPT untuk dipteri, batuk rejang dan tetanus, tiga kali. Hepatitis B, empat kali. Polio, empat kali. HIB, tiga kali. Campek dan rubella satu kali sebelum satu tahun. Imunisasi lanjutan umur 18 bulan. DPT yang ke empat, HIB yang ke empat, hepatitis yang ke lima, campak dan rubella yang ke dua. Ada lagi imunisasi untuk anak sekolah kelas 1 dan 3, DPT yang ke lima.
Imunisasi yang lengkap akan menciptakan kekebalan maksimal, 95% akan terlindungi. Kalaupun sakit hanya ringan. Bila kurang lengkap perlindungan tidak maksimal, kemungkinan masih bisa sakit. Bila banyak anak tidak diimunisasi, satu saja yang kena penyakit, anak yang tidak lengkap akan tertular. Kalau terjadi banyak dalam waktu yang singkat maka terjadi wabah atau peningkatan kasus dalam waktu yang cepat.