Dengan percaya diri, Steve berusaha menenangkan ibunya yang gundah gulana. Ia mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan biasanya terjadi pada malam hari, menjelang pagi, atau akhir pekan—bukan di jam-jam Steve membantu ayahnya bekerja.
Namun, kata-kata Steve tidak sepenuhnya menenangkan bagi ibunya. Lagi pula, Steve juga masih berusia 12 tahun.
Walaupun begitu, Steve masih berusaha memutar otak untuk meyakinkan ibunya. Ia menjelaskan bahwa meskipun harus berurusan dengan para kriminal, tetapi dalam kesehariannya, seorang sheriff hanya berkutat pada tindakan membantu warga, seperti menemukan domba yang tercampur dengan gerombolan lain.
Baca Juga: Dinilai Hebat dan Kuat, 4 Negara Ini Polisinya Berguru Ke Indonesia
Namun demikian, sesungguhnya hal itu bukan pekerjaan utama seorang sheriff. Steve bersama ayahnya justru sering kali mengurusi tindakan-tindakan kriminal yang terjadi di Pierson County. Sampai-sampai, ayah Steve menganggap anak lelakinya ini sudah sedikit lebih cerdik dibanding anak-anak buahnya.
Hal ini dibuktikan ketika Steve memecahkan kasus pembunuhan Cory Sampson, seorang pria yang ditemukan mati tertembak di bumi perkemahan. Kasus ini ia pecahkan hanya dengan bermodal sebuah kaset lagu rock yang tak sengaja ditemukan dalam truk tua milik Sampson.
Lantas, apa hubungan kaset lagu rock yang Steve temukan dengan pembunuhan Cory Sampson?
Dengarkan kisah lengkapnya dalam episode “Membunuh dengan Sebuah Lagu” hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify atau akses tautan berikut dik.si/tn_lagu1.
Siniar Tinggal Nama merupakan podcast audio drama yang menyajikan berbagai macam cerita kriminal dari seluruh penjuru dunia. Episode terbaru tayang setiap Selasa dan Kamis. Selamat mendengarkan!
Baca Juga: 5 Serial Dokumenter Kriminal Paling Sadis dan Kontroversi di Netflix